Hasto Sebut Pengelolaan Sampah Tingkat Rumah Tangga Jadi Kunci Sleman Bebas Sampah

3 hours ago 2

Hasto Sebut Pengelolaan Sampah Tingkat Rumah Tangga Jadi Kunci Sleman Bebas Sampah Wakil Ketua II DPRD Sleman, Hasto Karyantoro.. - Ist

Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus melakukan percepatan penyelesaian persoalan sampah dengan timbulan per harinya dapat menyentuh 601,6 ton. Selain pembangunan sarana-prasarana pengolahan sampah, masyarakat juga perlu melakukan pemilahan dan pengurangan sampah. Hal ini yang menjadi perhatian Wakil Ketua II DPRD Sleman, Hasto Karyantoro.

Hasto mengaku paling tidak ada dua pekerjaan rumah (PR) besar Sleman ihwal persoalan sampah, yaitu edukasi kepada masyarakat untuk pilah sampah mulai dari rumah tangga dan pengelolaan sampah oleh pemerintah.

Apabila sampah terpilah dan terkelola dengan baik di tingkat rumah tangga, pemerintah akan mudah dalam melakukan pengelolaan lanjutan. Inilah pentingnya penanganan sampah dilakukan secara kolaboratif. Apalagi jumlah penduduk Kabupaten Sleman mencapai 1,12 juta jiwa dengan luas wilayah 574,82 kilometer persegi.

Adapun rata-rata timbulan sampah di Bumi Sembada menyentuh angka 601,6 ton per hari. Dari angka ini tidak semua dapat dikelola di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), masih ada timbulan 283 ton per hari yang masih dikelola masyarakat secara mandiri, seperti penimbunan.

BACA JUGA: Bupati Sleman Segera Terbitkan SE Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

283 ton timbulan sampah tersebut perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Sleman akan bertumbuh hingga 1,20 juta pada 2027. Pertumbuhan ini tentu beriringan dengan kenaikan timbulan sampah.

“Penting juga melakukan penertiban kelompok pengangkut sampah atau usaha swasta pengangkut sampah yang mengangkut sampah dari luar Sleman tapi membuang di Sleman. Pemerintah Kabupaten perlu tegas,” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Hasto kembali menegaskan penguatan budaya memilah dan mengolah di tingkat rumah tangga perlu terus diupayakan. Perlu ada pembiasaan dengan dukungan pendanaan yang dapat merangsang masyarakat agar terus mengupayakan pengelolaan sampah.

“Edukasi dengan seluruh konsekuensi edukasinya sampai tingkat rumah tangga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |