Golkar Dukung Penghentian Sementara Aktivitas Penambangan Nikel di Raja Ampat Papua

1 week ago 14

8000hoki.com Data Daftar server Slots Maxwin Myanmar Terbaru Gampang Lancar Scatter Full Terus

hokikilat Pusat ID website Slots Gacor Cambodia Online Gampang Jackpot Full Online

1000 Hoki Online List Daftar website Slot Maxwin Cambodia Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Terus

5000hoki.com List Login server Slots Gacor Japan Terbaru Pasti Lancar Scatter Online

7000 hoki Data Agen server Slots Gacor Vietnam Terkini Gampang Lancar Win Online

9000 hoki Situs server Slot Gacor Malaysia Terkini Gampang Lancar Win Setiap Hari

Data Agen situs Slot Maxwin server Singapore Terbaru Sering Scatter Full Setiap Hari

Idagent138 Id Slot Gacor

Luckygaming138 Slot Anti Rungkat Terbaik

Adugaming Daftar Slot Anti Rungkad

kiss69 Slot Maxwin Online

Agent188 login Slot Game Online

Moto128 login Id Slot

Betplay138 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Letsbet77 login Akun Slot Maxwin Online

Portbet88 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya

Jfgaming Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

MasterGaming138 Slot Gacor Online

Adagaming168 login Slot Gacor Online

Kingbet189 Akun Slot Maxwin Online

Summer138 login Akun Slot Game

Evorabid77 Daftar Akun Slot

bancibet login Akun Slot Anti Rungkad

adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad

Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Golkar mendukung langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk menghentikan sementara aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena aktivitas tambang nikel di Raja Ampat terbukti merusak lingkungan.

BACA JUGA: Ribut-Ribut Raja Ampat Terancam Tambang, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total

"Raja Ampat dilintasi garis khatulistiwa dan memiliki keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Bentang laut kepala burung ini merupakan kawasan yang dilindungi," ujar Sarmuji dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (8/6/2025)

Menurut Sarmuji, kebijakan Menteri ESDM sudah tepat dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Ia mengatakan bahwa undang-undang tersebut secara tegas melarang penambangan mineral di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil jika menimbulkan kerusakan ekologis, sosial, budaya, dan merugikan masyarakat.

Sarmunji menjelaskan bahwa Raja Ampat memiliki 4,6 juta hektare lautan yang mencakup 1.411 pulau kecil, atol, dan beting, yang mengelilingi empat pulau utama, yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool.

Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu juga menambahkan bahwa konservasi laut dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan di Raja Ampat merupakan prioritas utama pemerintah.

"Kawasan ini menyimpan kekayaan alam unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Karena itu, pemerintah bersama masyarakat dan lembaga terkait berkomitmen untuk melindungi dan menjaga lingkungan dari keserakahan ekonomi sesaat," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa izin penambangan nikel di Raja Ampat diperoleh pada sekitar tahun 2017, ketika Bahlil belum menjadi anggota kabinet pemerintah. Saat itu, Bahlil masih menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6), menjelaskan asal usul pertambangan nikel di Raja Ampat.

Bahlil mengatakan terdapat lima izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat, namun hanya satu yang beroperasi, yaitu milik PT GAG Nikel, yang merupakan anak perusahaan PT Antam Tbk. Sementara itu, empat IUP lainnya masih tahap eksplorasi.

Ia menambahkan bahwa IUP produksi PT GAG Nikel diterbitkan pada tahun 2017 dan perusahaan tersebut mulai beroperasi pada 2018. Sebelum beroperasi, PT GAG sudah memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Sebelumnya, aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, diungkap Greenpeace Indonesia pada Selasa (3/6). Dalam unjuk rasa yang dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Jakarta, Greenpeace mengungkapkan keberadaan tambang nikel yang mengancam kawasan konservasi laut Raja Ampat.

Atas polemik tersebut, Bahlil mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional tambang nikel di kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |