Sejumlah petani di Kalurahan Bulurejo, Semin sedang memanen padi dan langsung merontokkan bulir-bulir padi di lokasi panen. Minggu (14/9/2025) - Harian Jogja/David Kurniawan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Fenomena kemarau basah yang terjadi di tahun ini memberikan berkah bagi petani di Kapanewon Semin, Gunungkidul. Pasalnya, di tahun ini bisa panen padi hingga tiga kali.
Salah seorang petani di Padukuhan Keringan Kidul, Bulurejo, Semin, Kuatno mengatakan, saat sekarang sudah memasuki masa panen padi di musim tanam ketiga. Meski belum menghitung secara pasti, namun dilihat secara kasat mata hasilnya bagus karena saat pemeliharaan tidak banyak diserang hama.
“Sudah memasuki masa panen. Padi yang ditanam jenis ciherang,” kata Kuatno, Minggu (14/9/2025).
BACA JUGA: Trump Minta Anggaran Keamanan Naik
Menurut dia, untuk tahun ini bisa panen tiga kali. Produktivitas meningkat tidak lepas adanya fenomena kemarau basah sehingga dapat menanam padi sebanyak tiga kali.
Biasanya, kata Kuatno, petani di wilayahnya hanya panen padi sebanyak dua kali. Adapun di masa tanam ketiga dipergunakan untuk menanam tanaman pangan lain seperti kacang, kedelai hingga jagung.
“Tahun lalu, setelah panen padi dua kali. Saya, menanam kedalai. Tapi, untuk tahun ini, berturut-turun menanam padi karena air masih mencukupi dan hasilnya juga bagus,” katanya.
Hal senada disuarakan oleh Trimo, petani lain di Kalurahan Bulurejo, Semin. Menurut dia, meski musim kemarau, tapi hujan masih sering turun sehingga sangat membantu petani dalam upaya pemeliharaan tanaman yang ditanam.
“Tahun lalu tidak seperti ini karena sudah kering sehingga tidak bisa menanam padi. Tapi, sekarang bisa menanam dan panen padinya juga bagus,” katanya.
Trimo mengungkapkan, hujan turun tidak hanya mencukupi membahasi tanah untuk lahan pertanian. Pasalnya, juga bisa menjaga debit air di Kali Oya,” katanya.
Ditambahkan dia, intensitas hujan yang turun di musim kemarau basah, tidak serutin saat musim penghujan. Namun, untuk pemeliharaan tanaman juga sangat terbantu dengan debit air di Kali Oya sehingga bisa digunakan saat hujan tidak turun.
“Ada bendungannya di Kali Oya yang masih mengalir, padahal kalau waktu normal sudah mengering. Jadi, itu bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan saat tidak turun hujan. Yang jelas, adanya fenomena kemarau basah sangat membantu petani sehingga bisa panen padi tiga kali di tahun ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News