Ekosistem Sepak Bola Putri Butuh Pengembangan Sejak Dini

2 weeks ago 10

8000 hoki Platform server Slot Maxwin Myanmar Terbaru Sering Scatter Full Online

hokikilat Pusat Login website Slot Gacor Indonesia Terpercaya Gampang Jackpot Setiap Hari

1000hoki List ID web Slot Maxwin China Terpercaya Mudah Lancar Menang Terus

5000hoki.com Platform web Slots Gacor Terpercaya Pasti Scatter Full Non Stop

7000hoki Situs website Slot Maxwin Malaysia Terbaru Mudah Lancar Win Banyak

9000 Hoki Online Login website Slot Maxwin Malaysia Terbaik Gampang Lancar Menang Full Non Stop

Alternatif Platform Slot Maxwin server Indonesia Terpercaya Mudah Menang Full Non Stop

Idagent138 Slot Maxwin Terpercaya

Luckygaming138 Daftar Id Slot Terbaik

Adugaming login Id Slot Anti Rungkat Online

kiss69 Slot Anti Rungkat Terpercaya

Agent188 Slot Game Terpercaya

Moto128 Daftar Id Slot Game Terbaik

Betplay138 Daftar Slot Terpercaya

Letsbet77 login Id Slot Maxwin Terbaik

Portbet88 login Slot Anti Rungkat Terpercaya

Jfgaming Id Slot Game Terpercaya

MasterGaming138 login Id Slot Game Terbaik

Adagaming168 Daftar Slot Online

Kingbet189 Daftar Slot Terpercaya

Summer138 login Slot Gacor Terbaik

Evorabid77 login Akun Slot Game

bancibet Slot Maxwin

adagaming168 Akun Slot Online

Harianjogja.com, JAKARTA—Ekosistem sepak bola anak, khususnya di kelompok usia 10–12 tahun untuk putri perlu pengembangan. Hal ini disampaikan pelatih sepak bola profesional Timo Scheunemann.

Menurut Scheunemann, anak-anak pada usia tersebut idealnya mengikuti latihan tim sebanyak dua hingga tiga kali seminggu, ditambah satu pertandingan. Sementara bagi anak-anak yang memiliki bakat lebih, latihan bisa dilakukan hingga empat kali per minggu.

“Latihan bersama itu penting, tapi latihan individual jauh lebih penting di usia segitu,” ungkap Scheunemann kepada Antara di Jakarta, Minggu (4/5/2025).

Scheunemann juga menyoroti perbedaan pendekatan antara Sekolah Sepak Bola (SSB) dan institusi pendidikan formal. Ia menilai kompetisi untuk anak laki-laki lebih ideal jika dilakukan antar-SSB karena para pemain di sana sudah memiliki minat kuat terhadap sepak bola.

Sebaliknya, untuk sepak bola putri, kompetisi antar-SSB masih sulit dilakukan karena jumlah SSB putri sangat sedikit.

BACA JUGA: Terinspirasi Buckingham Palace, Kadipaten Pakualaman Gelar Upacara Ganti Dwaja

“Oleh karena itu, kami membangun ekosistem sepak bola putri melalui sekolah. Kami turun langsung ke SD, memberikan pemahaman dan menunjukkan manfaat partisipasi di kompetisi ini,” jelasnya.

Scheunemann bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation saat ini sedang menginisiasi berbagai turnamen sepak bola usia dini khusus putri. Ia sudah dua tahun mengurusi berbagai pelatihan sepak bola putri bersama yayasan tersebut.

Ia menambahkan, melalui pendekatan ini, diharapkan muncul bibit-bibit pemain yang nantinya akan mencari pelatihan tambahan di SSB dan memperluas jaringan pengembangan pemain putri.

Saat ini, timnas sepak bola putri Indonesia sudah mengukir beberapa prestasi internasional. Sejumlah pencapaian itu diharapkan Scheunemann dapat melahirkan idola-idola baru bagi para siswi atau perempuan muda untuk menggeluti sepak bola.

Meski Indonesia sudah memiliki tim nasional sepak bola putri yang tampil di ajang regional, pelatih menyebut tantangan masih besar di tingkat akar rumput. Ia menekankan pentingnya kehadiran sosok idola seperti Shafira Ika dan Claudia Scheunemann yang bisa menginspirasi anak-anak dan mendapat dukungan dari orang tua.

“Kayak pemain-pemain seperti Shafira Ika, main bola tapi cantik ya. Terus kayak Claudia, keponakan saya, dia jago main, terus atletis gitu ya. Terus kan tetap feminin, tetap ceweknya cewek banget gitu kan. Jadi mereka bisa ngeliat, oh iya ini, itu penting kenapa? Buat anak-anak dan orang tuanya itu bisa punya idola yang asik gitu, yang tidak negatif gitu,” kata Scheunemann.

“Anak-anak perlu melihat bahwa bermain bola tidak membuat mereka kehilangan sisi feminin. Itu penting untuk menghapus stigma,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |