Bersiap Menghadapi Era Digital, GP Ansor DIY Luncurkan Ansor Istimewa Bisa

8 hours ago 5

Bersiap Menghadapi Era Digital, GP Ansor DIY Luncurkan Ansor Istimewa Bisa Peluncuran Ansor Istimewa Bisa yang dirangkaikan dengan Apel Ketahanan Pangan oleh GP Ansor DIY bersama TNI, POLRI di Kampus UNU Yogyakarta, Sabtu (26/4/2025). ANTARA - Sutarmi

Harianjogja.com, SLEMAN—Untuk untuk membangun sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di era digital, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor DIY meluncurkan Ansor Istimewa Bisa.

Ketua PW GP Ansor DIY Abdul Muiz di Sleman, Sabtu, mengatakan bahwa Ansor Istimewa BISA merupakan akronim dari empat pilar utama yakni bisnis, inovasi, sumber daya manusia, dan anak muda.

"Keempat pilar ini menjadi landasan dalam membentuk arah program kerja yang bersifat strategis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan untuk menghadapi era digital," kata Abdul Muiz dalam acara Spirit Baru Ansor Istimewa.

Ia mengatakan strategi ini menjadi arah gerak baru organisasi yang tidak hanya bersifat internal, tetapi juga ditujukan untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi masyarakat luas, yakni Ansor Istimewa Bisa.

BACA JUGA: Ratusan Ribu Pelayat Menghadiri Upacara Pemakaman Paus Fransiskus

Di bidang bisnis, GP Ansor DIY memperkenalkan dua inisiatif utama yaitu Ansor Sports Center sebagai ruang komunitas terpadu yang menggabungkan olahraga, aktivitas ekonomi lokal, dan pemberdayaan kader.

Selain itu, hadir pula Nusantara Organik (Nuso Farm), sebuah sistem pertanian dan peternakan terintegrasi berbasis ekonomi sirkular yang menjawab isu ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

Pada pilar Inovasi, GP Ansor DIY meluncurkan Ansor Peduli, sistem kedaruratan pertama di Indonesia yang digerakkan oleh kader muda NU dan didukung oleh Siaga Ansor Gawat Darurat (SIGAB), serta mekanisme donasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Inovasi lainnya hadir dalam bentuk BANTUIN (Banser Ansor untuk Indonesia), yakni platform layanan home service dan perawatan rumah tangga yang dikelola secara profesional oleh kader GP Ansor, menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat, ramah, dan dapat dipercaya.

Sementara itu, pilar sumber daya manusia difokuskan pada penguatan kapasitas digital kader melalui Pondok Digital Nusantara. Di sini, kader muda NU mendapatkan pelatihan

langsung terkait coding, artificial intelligence (AI), desain grafis, dan digital marketing semuanya dikembangkan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

"Program ini menjadi bentuk nyata komitmen GP Ansor DIY dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di era digital," katanya.

Pilar terakhir, kata Abdul Muiz, yakni anak muda yang diwujudkan melalui hadirnya Ansor Hub, yaitu ruang ekspresi dan kolaborasi kreatif bagi anak-anak muda. Platform ini memberikan mereka ruang untuk berkarya, berdialog, dan menciptakan solusi tanpa harus menunggu giliran.

Ansor lahir dari keyakinan bahwa pemuda bukan hanya penerus, tetapi penggerak perubahan hari ini. Ansor Istimewa BISA bukan sekadar program kerja, tetapi manifestasi dari semangat baru untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa.

“Kami tidak ingin hanya menjadi organisasi yang besar dalam sejarah, tetapi juga besar dalam kontribusi hari ini. Ansor harus menjadi jawaban, bukan hanya cerita,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa GP Ansor DIY akan terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.

Program-program ini akan diimplementasikan secara bertahap dan terbuka bagi kolaborasi lintas sektor, serta menjadi ruang aktualisasi kader dalam membangun masa depan.

"PW GP Ansor DIY mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |