Aparatur Nagari Ngayogyakarta Dibahas dalam Simposium Dihadiri Peneliti Berbagai Negara

2 weeks ago 20

8000hoki.com Data Daftar situs Slot Maxwin Vietnam Terkini Pasti Lancar Menang Banyak

hoki kilat online Pusat Agen situs Slot Maxwin Thailand Terpercaya Mudah Jackpot Full Banyak

1000 Hoki Online List Demo server Slot Gacor Malaysia Terpercaya Gampang Lancar Win Terus

5000hoki Data Agen situs Slots Maxwin Vietnam Terbaru Sering Menang Terus

7000 Hoki Online Akun website Slots Gacor Vietnam Terbaik Pasti Jackpot Online

9000hoki Platform situs Slot Maxwin Malaysia Terpercaya Sering Lancar Win Non Stop

Data Daftar situs Slots Gacor Malaysia Terbaru Sering Menang Full Non Stop

Idagent138 login Slot Game Terbaik

Luckygaming138 Daftar Akun Slot Gacor Online

Adugaming login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

kiss69 Akun Slot Gacor

Agent188 Id Slot Game Terpercaya

Moto128 login Id Slot Terbaik

Betplay138 login Id Slot Gacor

Letsbet77 login Id Slot Online

Portbet88 Daftar Id Slot Online

Jfgaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online

MasterGaming138 Daftar Slot Game Terpercaya

Adagaming168 Akun Slot Terbaik

Kingbet189 Id Slot Maxwin Terpercaya

Summer138 Daftar Id Slot Gacor Terbaik

Evorabid77 login Id Slot Gacor Terpercaya

bancibet Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik

Aparatur Nagari Ngayogyakarta Dibahas dalam Simposium Dihadiri Peneliti Berbagai Negara GKR Hayu dan GKR Bendara dalam Simposium Internasional bertajuk Aparatur Nagari Ngayogyakarta, Sabtu (12/4/2025). - Istimewa.

Harianjogja.com, JOGJA—Simposium bertajuk Aparatur Nagari Ngayogyakarta digelar dengan dihadiri peneliti berbagai negara di Royal Ambarrukmo, Sabtu (12/4/2025). Pertemuan ilmiah yang digelar Kraton Jogja ini membahas berbagai seluk beluk terkait aparat negara Ngayogyakarta Hadiningrat yang dahulunya merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri.

Simposium ini merupakan rangkaian peringatan Ulang Tahun Ke-36 Kenaikan Takhta atau Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 dan GKR Hemas dalam tahun masehi.

BACA JUGA: Menhub Bertemu Sultan Jogja di Kraton Kilen, Ini Materi yang Dibahas

Dalam pembuakaan kegiatan itu digelar peragaan busana Prajurit Kraton Ngayogyakarta yang diiringi orkestrasi gendhing prajurit yang dibawakan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO). Peragaan busana sebagai sajian pembuka tersebut dipimpin oleh kondakter Mas Wedana Widyowiryomardowo dan menampilkan 8 bregada prajurit keraton yang busananya merupakan hasil rekonstruksi busana prajurit di masa lampau.

Delapan prajurit tersebut adalah prajurit Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero bersama Langenastra, dan Nyutra.

“Sesuai tema dari rangkaian kegiatan Tingalan Jumenengan Dalem yang temanya adalah Aparatur Nagari Ngayogyakarta, maka di pembukaan pameran Hamong Nagari kemarin kami tampilkan peragaan busana abdi dalem kraton. Nah sehingga di simposium ini, kami tampilkan peragaan busana aparatur militernya, lengkap dengan iringannya” ungkap KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kaprajuritan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam rilisnya, Sabtu.

Penghageng Tepas Tandha Yekti di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Hayu menambahkan tema tentang aparat negara memang sudah disiapkan sejak jauh hari. Tujuannya untuk menggali kembali berbagai hal berkaitan dengan aparatur nagari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

BACA JUGA: Plengkung Gading Ditutup Total: Ini Sejarahnya, Tak Boleh Dilewati oleh Raja Bertahta dan Keluarga

Dari call for paper yang dibuka sejak Agustus 2024, terdapat 92 pendaftar dari berbagai penjuru Indonesia dan juga dari luar negeri. Antara lain Filipina, Malaysia, Kroasia, dan Korea. Karya ilmiah tersebut kemudian diseleksi oleh reviewer senior dari Indonesia, Jerman dan Perancis, terpilih 20 naska pada putaran pertama untuk dikembangkan ke dalam penelitian lebih lanjut. Selanjutnya terdapat 10 tulisan terbaik dipresentasikan di simposium.

"Dahulunya Kraton Jogja itu punya pemerintahan sendiri. Dengan bergabung ke NKRI, kemudian judisial sistemnya peradilan ikut Indonesia otomatis [ada yang berubah]. Kemudian prajurit itu ada misal lagu-lagu khusus dimainkan Gubernur Belanda datang, tetapi saat ini tidak ada, sehingga tidak pernah dimainkan lagi. Nah ini kalau tidak digali akan hilang, karena kebiasaan orang Jawa di Kraton budayanya verbal, jarang tertulis dengan baik, melalui simposium ini harapannya bisa menggali itu dan terdokumentasikan," kata GKR Hayu.

Mewakili keluarga besar Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi yang membuka secara resmi Simposium Budaya Jawa 2025. Ia berharap gelaran itu membuka ruang seluas-luasnya bagi studi keilmuan Aparatur di Kasultanan Yogyakarta, baik dari bidang antropologi, filologi, sejarah, sains, politik, psikologi, pendidikan, gender, filsafat, dan lain sebagainya yang terkait dengan budaya Jawa.

"Kami juga sampaikan terima kasih mendalam untuk seluruh Abdi Dalem yang telah mendedikasikan hidupnya di Kraton Yogyakarta. Dengan golong gilig bersatu padu, akan menuntun kita pada masa depan yang terus berkelanjutan. Hamemayu Hayuning Bawono,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |