Akibat Perubahan Versi E-Katalog, Pelaksanaan Rehabilitasi Jalan Kabupaten di Sleman Mundur

6 hours ago 4

Akibat Perubahan Versi E-Katalog, Pelaksanaan Rehabilitasi Jalan Kabupaten di Sleman Mundur Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman menyampaikan pelaksanaan rehabilitasi dan peningkatan lima ruas jalan kabupaten di Sleman mundur lantaran ada perubahan versi e-katalog dari 5.0 ke 6.0.

BACA JUGA: Perbaikan Jalan di Sleman Masih Tunggu Proses Lelang

Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman, Fauzan Ma’ruf, mengatakan perubahan versi e-katalog menyebabkan penyedia barang dan jasa harus menginput ulang komoditas dagangan mereka. Belum semua penyedia mencantumkan harga. Adapun e-katalog versi 5.0 telah dinonaktifkan mengacu pada Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 9 Tahun 2024 tentang Implementasi Katalog Elektronik Versi 6.

Menurut dia, sejatinya e-katalog versi 5.0 masih bisa digunakan untuk belanja sejumlah kategori etalase yang memang dikecualikan untuk dinonaktifkan, seperti etalase obat dan alat kesehatan, etalase konstruksi, dan etalase konsolidasi atau komoditas lain.

“Sebagai kategori etalasi bisa pakai e-katalog versi 5.0, tapi kami memutuskan versi 6.0. Akhirnya versi 6.0 yang dipakai. Risikonya mundur pelaksanaannya dari Juni ke akhir Juli,” kata Fauzan ditemui di kantornya, Kamis (3/7/2025).

Fauzan menambahkan, penyedia barang dan jasa telah menghapus harga barang dan jasa mereka di e-katalog 5.0. Peningkatan jalan menyasar ruas Jalan Ngawen - Kenteng dengan pagu Rp4,8 miliar, ruas Jalan Kaliduren - Sumber senilai Rp5,8 miliar, ruas Jalan Padon - Minggir senilai Rp3,9 miliar. Peningkatan Jembatan Celeb memakan pagi Rp300 juta dan pemeliharaan berkala ruas Jalan Jatirejo - Gondanglegi menyedot RpRp2,6 miliar serta ruas Jalan Dayu - Krapyak Rp5,8 miliar. Padahal, paling tidak rehabilitasi dan peningkatan jalan tersebut berlangsung tiga bulan atau November 2025.

“Kalau peningkatan Jembatan Celeb usulan dari Kecamatan Tempel lewat pagu usulan partisipatif masyarakat,” katanya.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Wahyu Estijanto, ada lebih dari 2.000 titik pembangunan PJU pada 2025. Tidak semua dibangun di ruas jalan kabupaten. Kebanyakan dibangun di permukiman dengan jumlah 1.864 titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |