8000 hoki List Akun situs Slot Maxwin Vietnam Terbaru Pasti Jackpot Full Online
hoki kilat slot Login website Slot Gacor Malaysia Terpercaya Mudah Menang Full Non Stop
1000hoki.com Data Akun situs Slot Gacor Singapore Terkini Gampang Lancar Win Full Non Stop
5000 Hoki Online List Daftar website Slot Maxwin Philippines Terkini Pasti Scatter Non Stop
7000 hoki List Platform server Slot Maxwin Vietnam Terkini Mudah Lancar Win Non Stop
9000 Hoki Online Data Agen situs Slot Gacor Philippines Terbaik Pasti Menang Full Non Stop
Data Slots Gacor server Terpercaya Gampang Menang Full Terus
Idagent138 login Slot Anti Rungkad Online
Luckygaming138 login Slot Terpercaya
Adugaming Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
kiss69 login Slot Gacor Terpercaya
Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online
Moto128 Daftar Slot Maxwin
Betplay138 Akun Slot Gacor Online
Letsbet77 Akun Slot Gacor Online
Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Jfgaming Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Mg138 login Slot Anti Rungkad Online
Adagaming168 login Slot Gacor Terpercaya
Kingbet189 login Slot Game Terpercaya
Summer138 Daftar Slot Anti Rungkad Online
Evorabid77 login Akun Slot Maxwin Terbaik
bancibet login Id Slot Anti Rungkat Online
adagaming168 login Akun Slot Maxwin
Foto ilustrasi siswa sekolah. / Foto dibuat oleh AI Freepik
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Sosial P3A) Gunungkidul mencatat ada 77 anak yang berminat menjadi siswa di sekolah rakyat. Adapun tahapan seleksi sudah dilalui semua dan hingga sekarang tinggal menunggu pengumuman para siswa yang diterima.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Gunungkidul, Herjun Pangariwibowo mengatakan, pendaftaran sekolah rakyat di DIY sudah ditutup 30 April 2025 lalu. Pendaftaran dibuka di Balai Terpadu dr. Soeharso di Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, dengan kuota 100 siswa. Adapun lokasi kedua berada di Kabupaten Sleman, tepatnya di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) DIY di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan dengan kuota 50 anak.
BACA JUGA: Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Hingga pendaftaran ditutup ada 77 anak yang mendaftar di sekolah yang digagas oleh Kementerian Sosial ini. Rinciannya sebanyak 12 anak mendaftar di Balai Terpadu dr. Soeharso dan 55 anak mendaftar di BBPPKS DIY.
“Tinggal menunggu penggumuman siapa yang diterima. Keputusannya akan ditetapkan oleh Pemerintah DIY,” kata Herjun, Selasa (13/5/2025).
Dia menjelaskan, setelah pendaftaran ditutup dilaksanakan penelitian administrasi terhadap berkas yang dimasukan calon siswa. Selanjutnya, juga sudah dilaksanakan tahap seleksi wawancara pada 6 Mei 2025 lalu.
Selain itu, juga dilakukan kunjungan ke rumah calon siswa di sekolah rakyat oleh tim seleksi. Kegiatan kunjungan sudah terlaksana pada 7 Mei 2025.
“Sekarang tinggal menunggu pengumuman siapa yang diterima. Mudah-mudahan banyak siswa asal Gunungkidul bisa masuk ke sekolah rakyat,” katanya.
Program ini diharapkan menjadi solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui jalur Pendidikan. “Sekolah rakyat merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan menengah bagi keluarga miskin,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan, sudah ada rapat koordinasi guna membahas kelanjutan pembangunan sekolah rakyat. Meski demikian, untuk realisasinya, pemkab kesulitan menyediakan lahan seluas 5-10 hektare sesuai dengan ketentuan dari Kementerian.
“Kami tidak punya lahan seluas yang dibutuhkan untuk membangun sekolah rakyat,” kata Sri Suhartanta.
BACA JUGA: Libur Panjang Waisak Beri Berkah ke Destinasi dan Desa Wisata di Kulonprogo
Kendati demikian, ia mengakui tetap ada upaya agar sekolah ini bisa dibangun di Kabupaten Gunungkidul. Salah satu opsi yang dilakukan dengan mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar pembangunanya memanfaatkan bekas sekolahan yang terdampak regrouping.
“Banyak sekolah yang digabungkan sehingga bekas gedungnya tidak terpakai. Ini yang sedang coba kami usulkan agar bisa dimanfaatkan untuk sekolah rakyat,” kata mantan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News