12 Korban Dugaan Penipuan Investasi Koperasi BLN Melapor ke Polres Boyolali

1 day ago 5

Harianjogja.com, BOYOLALI—Sebanyak 12 orang melaporkan koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) terkait dugaan penipuan investasi ke Polres Boyolali, Kamis (12/6/2025). Total investasi yang telah disetorkan 12 orang tersebut sekitar Rp5 miliar.

Juru bicara nasabah Koperasi BLN, Aris Carmadi, menyampaikan sebanyak 12 orang tersebut maksimal baru mendapatkan pengembalian bagi hasil sekitar enam kali. Bahkan, ada yang belum mendapatkan pengembalian sama sekali.

Dari 12 orang tersebut, sekitar empat orang berasal dari Klaten dan sisanya orang Boyolali. Mereka adalah orang yang menabur atau berinvestasi di BLN Boyolali.

BACA JUGA: Tragis! Drivel Ojol Kalasan Sleman Dibegal hingga Meninggal Dunia, Pelaku Sudah Ditangkap

“Yang kami laporkan soal atas nama di rekening yang tidak sesuai dengan bilyet sertifikat [bukti investasi] yang diberikan kepada para anggota. Yang kami laporkan adalah penghimpunan dana nasabah yang tidak punya izin dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan],” kata dia saat ditemui wartawan di kantor Satreskrim Polres Boyolali, Kamis.

Aris mengatakan nasabah diberikan nomor rekening dari BLN dengan nama lain yaitu PT Prioritas Indo Raya. Kemudian bilyet yang diberikan ke nasabah memiliki tanda tangan dan cap basah dari BLN.

“Perkiraan dari 12 orang itu kerugiannya mencapai Rp5 miliar. Ada yang bilyetnya sudah dapat, ada yang belum. Pengembaliannya itu ada yang baru masuk di Februari 2025, itu pas sebelum macet. Dari 12 orang yang paling besar [investasi] Rp540 juta,” kata dia.

Ia mengatakan anggota koperasi BLN di Boyolali ada sekitar 1.500 orang. Anggotanya berasal dari buruh, ibu rumah tangga, aparatur sipil negara, pensiunan TNI/Polri, seniman, dan lain-lain. Terakhir, Aris mengaku mendapatkan aduan dari para seniman.

Aris mengatakan rata-rata nasabah menginvestasikan uang ke BLN dengan uang pinjaman bank. Sehingga, aset-aset seperti rumah dan tanah diagunkan untuk pinjaman bank.

“Soalnya dari mentor-mentor sendiri sangat masif cara memberikan edukasi ke nasabah. Edukasinya memang ada di YouTube atau media sosial itu ada yang mengatakan daripada aset nganggur supaya dipinjamkan ke bank, dan nanti dimasukkan ke SiPintar [program tabungan BLN],” kata dia.

Sebelumnya, Polres Boyolali melakukan pemeriksaan kepada korban dugaan penipuan koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN). Hal tersebut diungkapkan Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, saat ditemui di Polres Boyolali, Rabu (28/5/2025).

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban yang lapor, ada lima laporan ke polisi. Kerugian tentatif, bermacam-macam. Terbesar ada sekitar Rp300 juta. Ada yang bilang Rp1,2 miliar, itu akumulasi dari uang total yang seharusnya didapatkan dari omzet yang ditaruh,” kata dia kepada wartawan.

Ia mengatakan hal tersebut menjadi keprihatinan karena laporan bukan hanya dari masyarakat Boyolali tapi juga ada dari luar Boyolali. Laporan yang dibuat terkait dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh pengurus koperasi BLN.

“Bahkan yang paling jauh, kami sinyalir ada di Medan. Ini juga cukup mengejutkan, orang Medan bisa sampai investasi di koperasi BLN,” kata dia.

BACA JUGA: Prabowo Akan Kurangi Anggaran TNI Polri Demi Naikkan Gaji Hakim

Rosyid mengatakan kasus koperasi BLN telah mendapat atensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam menangani kasus tersebut, lanjut dia, Polres Boyolali juga berkoordinasi dengan Polresta Solo hingga Polda Jawa Tengah.

“Nanti akan dilakukan rilis setelah dilakukan pemeriksaan pendahuluan, teman-teman OJK akan melaksanakan audit apakah kegiatan BLN masih bisa dilanjutkan atau tidak, kemudian bagaimana sistem mekanisme investasi ilegal atau tidak, nanti bakal dijelaskan oleh teman-teman OJK,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Espos

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |