100 Hari Hasto-Wawan Menjabat, Kota Jogja Mampu Mengelola Sampah Secara Mandiri

5 hours ago 2

100 Hari Hasto-Wawan Menjabat, Kota Jogja Mampu Mengelola Sampah Secara Mandiri Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Taman Budaya Embung Giwangan pada Jumat (23/5/2025). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani.

Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo telah menjabat selama 100 hari hingga akhir Mei 2025. Dalam kepemimpinan Hasto, sampah Kota Jogja mampu dikelola secara mandiri. 

Pemkot Jogja mencatat produksi sampah mencapai 1.600 ton per minggu. Sementara sekitar tiga bulan lalu, masih ada tumpukan sampah sekitar 3.600 ton yang masih belum dikelola. 

Hasto mengatakan Pemkot Jogja mampu menangani sampah hingga 1.600 ton per hari. Dia pun mengaku produksi sampah harian tersebut dan tumpukan sampah tersebut telah mampu dikelola dengan tujuh insinerator yang dimiliki Pemkot Jogja. 

BACA JUGA: Pencairan Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo di Maguwoharjo, Harga Tanah Ring Road Capai Rp18 Juta Per Meter

Meski begitu, Pemkot Jogja juga sempat mengalami peningkatan produksi sampah terlebih saat momen liburan atau long weekend. Untuk mengantisipasi tumpukan sampah di Kota Jogja, pihaknya pun bekerja sama dengan Pemkab Bantul untuk mengelola sampah. 

Dia menyampaikan ada sekitar 40 ton sampah per hari yang dikelola di TPST Bawuran, Bantul. TPST tersebut memang digadang-gadang akan mampu mengolah sampah menjadi energi. Kerja sama tersebut pun dilakukan untuk mengantisipasi tumpukan sampah di Kota Jogja. 

Pemkot Jogja telah mampu mengolah sampah secara mandiri, namun menurutnya masih diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri. 

“Penumpukan sampah sudah teratasi, tetapi penyebab penumpukan sampah belum teratasi,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025). 

Hasto menambahkan perilaku masyarakat yang masih belum memilah dan mengolah sampah membuka peluang untuk terjadi penumpukan sampah di masa mendatang. Dia pun bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) serta kemantren di Kota Jogja terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah melalui berbagai inovasi. 

Saat ini masih ditemukan sampah yang dibuang ke sungai. Hal itu menyebabkan penumpukan sampah di bagian hilir sungai, terlebih saat musim penghujan. Karena itu, menurut Hasto pihaknya merancang kebijakan trash barrier yang digunakan untuk menghadang agar sampah tidak terbawa arus sungai.

BACA JUGA: Viral Ayam Goreng Widuran Solo Ternyata Non Halal, Berikut Ini Jenis Makanan Dibebaskan dari Kewajiban Sertifikat Halal

Ia berharap kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang diproduksinya dapat meningkat seiring waktu. Karena, menurutnya pengelolaan sampah dari sumbernya menjadi kunci utama penanganan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |