Warga Kemuning Tolak Eksplorasi Geotermal di Lereng Lawu

2 days ago 6

Warga Kemuning Tolak Eksplorasi Geotermal di Lereng Lawu Warga Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, mendeklarasikan Jangan Bening di Parkiran Landing Kemuning, Minggu (23/11/2025). (Solopos - Indah Septiyaning Wardani)

Harianjogja.com, KARANGANYAR—Warga Desa Kemuning menegaskan penolakan terhadap rencana eksplorasi geotermal di Lereng Gunung Lawu karena dinilai mengancam sumber air dan keberlanjutan wisata.

Proyek strategis nasional (PSN) ini dinilai akan merusak sumber air dan lingkungan yang menjadi penopang utama desa wisata di Kemuning. Upaya menjaga kelestarian alam ini digelorakan warga Kemuning melalui deklarasi gerakan Jangan Bening atau Jaga Lingkungan Bersih Kemuning, Minggu (23/11/2025).

Deklarasi ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-59 Desa Kemuning yang dipusatkan di Parkiran Landing Paralayang Kemuning. Ketua Panitia sekaligus Kadus Tanen, Harsono, menegaskan gerakan tersebut bukan sekadar seremonial.

Gerakan itu merupakan komitmen warga untuk menjaga alam, air, dan satwa liar sebagai fondasi keberlanjutan pariwisata di Kemuning. “Kemuning adalah gentong air Karanganyar. Jika sumber air terganggu, seluruh daerah akan terdampak,” ujarnya di sela acara.

Ia mengatakan terus menggelorakan gerakan menjaga kelestarian lingkungan demi mempertahankan Desa Kemuning sebagai destinasi wisata unggulan di lereng Gunung Lawu. Menurutnya, Kemuning adalah sumber air, rumah satwa, dan tujuan wisata.

Jika alam rusak, semua pun akan terdampak. Ia mengatakan gerakan Jangan Bening mulai dilakukan warga sejak Jumat (21/11/2025) lalu. Tidak hanya warga, gerakan ini melibatkan pelaku usaha, pelaku wisata, dan komunitas lingkungan untuk melakukan aksi bersih-bersih secara serentak.

"Selokan, sungai, jalur wisata, dan fasilitas umum dibersihkan. Selain itu, warga juga menanam pohon di sejumlah titik kritis untuk menjaga alam di lereng Gunung Lawu," katanya.

Ia memastikan gerakan Jangan Bening akan terus bertumbuh dengan tujuan ingin menjaga Kemuning tetap hijau dan resik untuk jangka panjang. Selain menjaga kebersihan, warga juga semakin vokal dalam melindungi satwa liar khas Gunung Lawu, termasuk ayam hutan, burung kepodang, dan sejumlah burung lainnya.

Larangan Menebang Pohon
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan larangan menebang pohon dan berburu satwa Lawu. Keberadaan satwa ini tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem, tetapi juga daya tarik wisata alam di Kemuning.

"Satwa liar di sini masih banyak. Jika terus diburu tentu akan punah, keseimbangan alam terganggu dan daya tarik wisata pun menurun,” tambah Harsono.

Di tengah upaya menjaga kelestarian alam, rencana eksplorasi geotermal di Gunung Lawu menjadi perhatian warga. Harsono menyebut warga Kemuning menolak rencana itu karena khawatir merusak sumber air dan lingkungan, yang menjadi penopang utama desa wisata.

Ia mengatakan selain aksi lingkungan deklarasi Jangan Bening juga dimeriahkan dengan senam sehat, pameran tanaman hias, bazar UMKM, serta pertunjukan seni tradisi seperti gedrug dan jathilan dari Padepokan Ismoyo Tunggal Kemuning.

Dengan gerakan Jaga Bening yang semakin terorganisasi, warga Kemuning menegaskan satu hal, yakni wisata bukan hanya soal kunjungan, tetapi tentang menjaga dan merawat alam yang menjadi sumber kehidupan.

Plt Camat Ngargoyoso, Karanganyar, Ardiansyah, memberikan apresiasi kepada warga Kemuning dengan gerakan menjaga alam Lereng Gunung Lawu. Menurutnya, gerakan Jangan Bening menjadi contoh nyata bahwa keberlanjutan wisata sangat bergantung pada kelestarian alam.

“Wisata yang kuat adalah wisata yang lingkungannya terjaga. Kemuning memberi contoh bagi desa-desa lain di Ngargoyoso,” ujar Ardiansyah.

Ia menambahkan gerakan penghijauan dan pelestarian lingkungan juga dilakukan di desa lain di lereng Lawu. Namun Kemuning dinilai sebagai motor penggeraknya. Ke depan, pemerintah kecamatan akan mendorong agar kegiatan menjaga kelestarian alam ini lebih masif dilakukan di wilayah Ngargoyoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |