Wali Kota Solo Respati Ardi saat diwawancarai media di Reservoir Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (17/7/2025). (Solopos - Candra Septian Bantara)
Harianjogja.com, SOLO—Dua badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemkot Solo terancam dibubarkan jika tidak membukukan keuntungan atau laba pada tahun 2025. Dua BUMD tersebut adalah Bank Solo dan Perumda Pedaringan.
Wali Kota Solo Respati Ardi mengancam akan menutup dua BUMD milik Pemkot yakni Bank Solo dan Perumda Pedaringan. “Perumda Pedaringan dan Bank Solo, kalau besok Agustus-Desember tidak membukukan keuntungan akan saya bubarkan. Tutup saja, ngrugekne negara terus soalnya tidak untung-untung,” kata Respati saat memberikan sambutan dalam acara Launching Serapan SPAM Regional Wosusokas untuk Kota Solo di Reservoir Plesungan Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (17/7/2025).
BACA JUGA: Taj Yasin Tegaskan Beras Oplosan Tak Boleh Beredar, Pemprov Jateng Siapkan Penyisiran
“Kami membubarkan BUMD yang tidak membukukan keuntungan [Pedaringan dan Bank Solo]. Ya, lihat saja nanti waktu rapat umum pemegang saham [RUPS] di akhir tahun 2025, kalau tidak setor keuntungan saya bubarkan,” tegas Respati.
Menurut Mas Wali, sapaannya, dua BUMD tersebut tujuan utamanya diciptakan Pemkot Solo bukan fokus pada pelayanan melainkan untuk mencari keuntungan. Dengan begitu keduanya seharusnya berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD) selain dari pajak dan retribusi.
Dia menambahkan di antara empat BUMD yang dimiliki Pemkot Solo yakni Taman Satwa Taru Jurug, Perumda Pedaringan, Bank Solo, dan PDAM, hanya PDAM yang tidak pernah ia tanya mengenai keuntungan. Karena, menurutnya, PDAM secara alami adalah BUMD pelayanan, jadi keuntungan menjadi nomor dua.
“Jangan sampai keuntungan PDAM besar tapi serapan ke masyarakatnya tidak optimal, masih ada yang komplain air kotor, air sulit, dan lain-lain. Jadi walaupun cost operasionalnya besar tapi fokus utamanya adalah serapan [layanan] ke masyarakat,” ungkap dia.
BACA JUGA: Mulai 17 Agustus, WNI di Jepang dan China Dapat Melakukan Transaksi Pakai QRIS
Berdasarkan Laporan Publikasi Bank Solo Triwulan I Tahun 2025 yang diperoleh Espos di laman resmi Bank Solo, Kamis (17/7/2025), per Maret 2025 Bank Solo mencatatkan laba Rp71.730.752. Nilai itu turun drastis dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan laba Rp332.196.644.
Pendapatan Asli Daerah
Espos sudah mencoba melakukan penelusuran laporan keuangan terkini Perumda Pedaringan di laman resminya, namun tidak ditemukan.
Sebagai gambaran, mengacu Keputusan Wali Kota Nomor 550/186 Tahun 2025 tentang Pengesahan Laporan Tahunan Bank Solo 2024, pada neraca laba rugi, Bank Solo mencatatkan laba Rp1.040.839.664.
Sedangkan pada Keputusan Wali Kota Nomor 500/180 Tahun 2025 tentang Pengesahan Laporan Tahunan Perumda Pedaringan 2024, pada neraca laba rugi, Perumda Pedaringan mencatatkan keuntungan Rp1.237.186.089.
Data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Solo menunjukkan bagian laba (dividen) Bank Solo kepada yang masuk ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemkot Solo tahun 2024 senilai Rp1.306.864.459. Sedangkan Pedaringan Rp933.148.122.
Diberitakan sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) tidak menyetor pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemkot Solo pada 2025 karena merugi Rp800 juta selama operasional 2024. Hal ini berdampak pada berkurangnya penerimaan PAD Kota Solo tahun ini.
“Kalau berdasarkan hasil operasional BUMD selama 2024 yang disetorkan pada 2025 memang ada satu yang tidak setor karena rugi, yakni Taman Satwa Taru Jurug,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Solo, Tulus Widajat, kepada Espos, Kamis (19/6/2025).
Direktur TSTJ, Achmad Syukri Prihanto, menyebut kerugian pada 2024 salah satu penyebabnya Solo Safari mengalami penurunan jumlah pengunjung. Turunnya jumlah pengunjung, menurutnya, juga dipengaruhi adanya penurunan okupansi hotel di Kota Solo.
“Di tahun kemarin terjadi penurunan jumlah pengunjung. Seperti yang kita tahu ada beberapa kebijakan yang mempengaruhi turunnya kunjungan ke destinasi wisata. Termasuk penurunan okupansi hotel. Imbasnya Solo Safari juga kena,” kata dia kepada Espos melalui pesan WhatsApp, Kamis (19/6/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id