Harianjogja.com, JOGJA—Emosi Fabio Quartararo, pembalap asal Prancis akhirnya meledak, usai Grand Prix Aragon. Mantan juara dunia MotoGP itu mengaku siap “melupakan segalanya” setelah menjalani balapan yang hasilnya sangat menyakitkan.
BACA JUGA: Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini
Dalam sprint race, Quartararo tercecer ke posisi 11. Sementara di race utama hari Minggu (8/6/2025), Quartararo itu gagal mempertahankan posisinya di 10 besar setelah mengalami insiden di Tikungan 1.
Ia kehilangan kendali di bagian depan akibat terlalu memaksakan motornya—upaya nekat untuk menutupi berbagai kekurangan teknis Yamaha.
"Saya coba keras, tapi motor ini benar-benar tak bisa dikendarai. Kami kehilangan grip, bagian depan mengunci, dan getaran di belakang makin parah," ujar Quartararo.
Quartararo menyatakan, Yamaha tak sepenuhnya memahami akar dari masalah ini. Meski tim sempat melakukan perbaikan pada sistem elektronik motor, gejala aneh tetap terjadi, terutama pada ban medium yang seharusnya stabil.
"Ini bukan soal elektronik. Kami pakai ban medium, yang seharusnya aman, tapi getaran dan spin terus muncul. Sangat aneh—ini belum pernah terjadi dua kali berturut-turut," lanjutnya.
Bagi Quartararo, ini bukan sekadar hasil buruk. Ini soal kepercayaan pada proyek Yamaha yang semakin menipis. Beberapa sumber di paddock menyebut, sang pembalap mulai mempertimbangkan opsi hengkang jika pengembangan motor tak menunjukkan progres nyata di paruh kedua musim.
Sebab, sejak awal musim 2025, Yamaha belum pernah menang, dan selalu tertinggal dari Ducati, Aprilia, hingga KTM.
Bahkan Marc Marquez yang sempat terseok di awal musim kini tampil dominan bersama tim pabrikan Ducati.
"Kalau saya terus memaksakan motor ini, kami tak hanya kehilangan poin—kami bisa kehilangan arah pengembangan secara total," tegas Quartararo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News