Wisuda santri lansia di Ponpes Sabilun Najah, Gamping pada Minggu (21/12/2025). - Harian Jogja/Catur Dwi JanatiÂ
SLEMAN—Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilun Najah kembali mewisuda puluhan santri lanjut usia (lansia) pada tahun 2025. Meski telah memasuki usia senja, para santri ini membuktikan bahwa semangat menimba ilmu agama tidak mengenal batas usia.
Pembina Ponpes Sabilun Najah, Joko Wahono, menjelaskan bahwa wisuda yang digelar tahun ini merupakan edisi ke-6 sejak pondok berdiri. Sebanyak 31 santri lansia dinyatakan lulus setelah mengenyam pendidikan agama Islam selama satu tahun di pondok yang berlokasi di Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman tersebut.
"Alhamdulillah, kali ini wisuda santri lansia angkatan ke-6. Yang diwisuda sebanyak 31 santriwan-santriwati yang semuanya lansia. Terdiri dari 28 santri putri dan 3 santri kakung (laki-laki)," terang Joko saat ditemui di lokasi, Minggu (21/12/2025).
Bukan tanpa alasan Ponpes Sabilun Najah menyasar para lansia. Joko menjelaskan, fokus utama pondok adalah membekali para orang tua dengan ilmu agama agar lebih siap menghadapi masa tua dengan tenang dan religius.
"Kami ingin membekali beliau-beliau ini dengan ilmu agama, khususnya dalam rangka menjemput husnul khatimah. Bekal agama menjadi sangat urgen bagi mereka yang sudah berada di usia lansia," tambahnya.
Selama setahun, para santri menempuh pendidikan intensif hampir setiap hari, dengan jadwal libur hanya pada hari Minggu. Materi yang diberikan meliputi tahfiz Al-Qur'an (khususnya Juz 30), pembelajaran fikih, hingga praktik peribadatan harian.
"Fokus utama kami adalah perbaikan salat, karena salat adalah tanggung jawab yang akan dihisab pertama kali di akhirat. Ternyata banyak lansia di sekitar kita yang merasa masih perlu menyempurnakan tata cara salatnya," jelas Joko.
Anggota Komisi D DPRD DIY, Sri Muslimatun, yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi tinggi. Ia mencatat bahwa Kabupaten Sleman memiliki angka harapan hidup tertinggi di Indonesia, sehingga populasi lansia cukup besar.
Menurutnya, aktivitas menghafal Al-Qur'an di usia senja memiliki dampak medis yang positif bagi kesehatan otak.
"Aktivitas menghafal Al-Qur'an membuat mereka tidak mudah pikun. Ketika otak terus dilatih bekerja, semangat akan terus tumbuh dan mereka tetap produktif di usia senja," ujar Muslimatun.
Ia berharap para wisudawan dapat menjadi penggerak di lingkungan masing-masing untuk mengajak lansia lainnya memperdalam ilmu agama. "Minimal satu orang mengajak satu teman, nanti manfaatnya akan meluas secara eksponensial," tandasnya.
Selain prosesi wisuda, Ponpes Sabilun Najah juga menggelar aksi sosial dengan membagikan 100 paket sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan. Kegiatan ini diawali dengan istigasi bersama pada malam sebelum wisuda sebagai bentuk syukur atas kelancaran program pendidikan selama setahun terakhir. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































