Petugas SPBU hendak melayani pembelian Pertamax Green 95. / Antara
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertamina Patra Niaga menyatakan suplai BBM dan LPG di wilayah terdampak bencana di Aceh mulai berangsur normal melalui optimalisasi distribusi darat, laut, dan udara.
Kelancaran distribusi tidak lepas dari dukungan TNI, Polri, pemerintah daerah, Basarnas hingga KSOP. Kapal Wira Loewisa yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue pada Sabtu dini hari membawa sembilan skid tank berkapasitas total 135 MT sebagai tambahan suplai utama.
Selain jalur laut, jalur udara juga dimaksimalkan menggunakan pesawat perintis dan Hercules untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi. Pertamina memastikan layanan energi tetap tersedia bagi daerah dengan keterbatasan akses, termasuk Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen melalui suplai sementara dari IT Lhokseumawe.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan upaya pemulihan pasokan BBM dan LPG di Aceh terus berlangsung melalui optimalisasi jalur distribusi baik darat, laut maupun udara. Menurut dia, pemulihan layanan ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga yang berjalan efektif.
"Kepadatan sudah jauh berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kami berterima kasih kepada TNI dan Polri atas dukungan pengamanan, serta pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Banda Aceh yang terus berkoordinasi dalam penanggulangan bencana," ujarnya dilansir Antara, Minggu (7/12/2025).
Pertamina juga bekerja bersama Basarnas dan KSOP untuk bahu-membahu menyalurkan energi bagi masyarakat yang sedang menghadapi musibah.
Pada Sabtu (6/12/2025) dini hari, Kapal Wira Loewisa mendarat di Pelabuhan Ulee Lheue membawa sembilan skid tank LPG berkapasitas total 135 MT terdiri atas 105 MT subsidi dan 30 MT nonsubsidi dari Integrated Terminal Lhokseumawe sebagai bagian dari penguatan suplai melalui jalur laut.
Pasokan ini menjadi tambahan suplai utama bagi wilayah yang akses daratnya masih belum sepenuhnya pulih akibat banjir dan longsor.
Seluruh skid tank tersebut langsung diarahkan ke SPBE untuk mempercepat suplai ke agen dan pangkalan di Banda Aceh dan Aceh Besar. Di sisi lain, layanan SPBU di berbagai wilayah Aceh juga telah menunjukkan kondisi yang semakin kondusif.
Antrean panjang yang sempat terjadi sejak awal pekan, kini mulai terurai berkat optimalisasi suplai dan pengaturan operasi yang dilakukan secara intensif. Pertamina Patra Niaga juga memastikan penyaluran energi ke wilayah yang terdampak dengan tingkat keterbatasan akses lebih tinggi tetap berjalan.
Pengalihan suplai dilakukan untuk menjangkau wilayah Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen dengan dukungan pasokan sementara dari Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe, seiring akses jalur Banda Aceh yang masih belum sepenuhnya pulih. Achmad mengatakan pemulihan suplai energi di Aceh dilakukan melalui seluruh moda transportasi.
Dari jalur laut, selain pasokan LPG, kapal pengangkut juga membawa empat armada mobil tangki BBM tambahan untuk memperkuat suplai di Banda Aceh dan satu mobil tangki yang membawa BBM sebanyak 24 kl untuk keperluan penanganan bencana dan kebutuhan alat berat.
"Jalur udara turut dioptimalkan melalui dukungan pesawat perintis dan Hercules untuk menjangkau wilayah yang masih terisolir," katanya.
Ia menegaskan Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga keberlangsungan layanan energi bagi masyarakat Aceh dalam situasi pemulihan ini. "Semoga kondisi segera pulih sepenuhnya. Mohon doa dan dukungan semua pihak. Kami akan terus hadir untuk melayani masyarakat Aceh dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara

















































