Jakarta (ANTARA) - Dalam dunia akademik, baik skripsi maupun jurnal merupakan dua jenis karya ilmiah yang memiliki tujuan, format, dan fungsi yang berbeda. Pemahaman mengenai perbedaan antara keduanya sangat penting, terutama bagi mahasiswa atau peneliti yang sedang berkecimpung dalam kegiatan akademik.
Jurnal ataupun skripsi juga biasanya dijadikan sebagai syarat seorang mahasiswa dalam proses penyelesaian studi pendidikan tinggi yang sedang dijalaninya.
Bak tahap final, skripsi maupun jurnal akan diujikan sebagai tes pemahaman dari hasil pembelajaran seorang mahasiswa selama masa tempuh studinya di suatu kampus atau perguruan tinggi tempatnya belajar.
Baca juga: Rektor: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang wajib skripsi
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan skripsi dan jurnal.
1. Definisi dan tujuan
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan jenjang pendidikan sarjana atau S1. Skripsi bertujuan untuk membuktikan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian secara mandiri sesuai dengan bidang studinya. Skripsi juga berfungsi sebagai bukti bahwa mahasiswa telah memahami teori dan metodologi yang diajarkan selama perkuliahan.
Jurnal
Jurnal adalah artikel ilmiah yang diterbitkan dalam publikasi periodik seperti jurnal akademik. Tujuan utama jurnal adalah untuk menyebarluaskan hasil penelitian kepada komunitas akademik dan praktisi. Jurnal biasanya ditulis oleh peneliti, akademisi, atau mahasiswa yang ingin mempublikasikan temuan penelitian mereka kepada khalayak yang lebih luas.
2. Panjang dan format
Skripsi
- Panjang skripsi biasanya lebih dari 50 halaman.
- Skripsi memiliki struktur yang sangat terperinci, meliputi: halaman judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran (jika diperlukan).
- Skripsi disusun secara mendalam karena bertujuan untuk menunjukkan proses penelitian secara lengkap.
Baca juga: Pengamat: Kebijakan tidak wajib skripsi perlu ditinjau kembali
Jurnal
- Artikel jurnal biasanya memiliki panjang antara 5 hingga 20 halaman, tergantung pada pedoman jurnal yang bersangkutan.
- Struktur jurnal lebih ringkas, umumnya mencakup: judul, abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
- Jurnal dirancang agar padat dan langsung menyampaikan inti dari penelitian.
3. Proses penyusunan dan penyuntingan
Skripsi
- Skripsi ditulis di bawah bimbingan seorang dosen pembimbing.
- Proses penyusunan skripsi melibatkan penelitian yang dilakukan secara mendalam, sering kali memakan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun.
- Penyuntingan skripsi biasanya dilakukan oleh mahasiswa dengan masukan dari dosen pembimbing.
Jurnal
- Penulisan jurnal dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah selesai.
- Setelah selesai, jurnal akan dikirim ke penerbit jurnal untuk proses review (peninjauan) oleh peer reviewer.
- Proses review jurnal melibatkan evaluasi kualitas dan validitas penelitian, serta dapat memakan waktu hingga beberapa bulan.
Baca juga: USK luluskan wisudawan tanpa tugas akhir
4. Audiens dan penyebaran
Skripsi
- Audiens utama skripsi adalah dosen pembimbing, penguji, dan pihak akademik di universitas tempat mahasiswa menempuh pendidikan.
- Skripsi umumnya tidak dipublikasikan secara luas dan hanya disimpan di perpustakaan universitas.
Jurnal
- Jurnal ditujukan untuk komunitas akademik yang lebih luas, termasuk peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang terkait.
- Artikel jurnal dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan dapat diakses secara luas, baik melalui media cetak maupun daring.
5. Tingkat orisinalitas
Skripsi
Skripsi biasanya bersifat lebih mendalam dan komprehensif, tetapi orisinalitasnya tergantung pada topik yang diambil. Tidak jarang skripsi mengembangkan atau mereplikasi penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Jurnal
Jurnal harus memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi. Artikel jurnal biasanya berisi temuan baru yang memberikan kontribusi signifikan pada bidang ilmu tertentu.
Baca juga: Menguak joki skripsi perguruan tinggi
6. Validasi dan kredibilitas
Skripsi
- Validasi skripsi dilakukan melalui proses sidang atau ujian skripsi di hadapan dosen penguji.
- Kredibilitas skripsi bergantung pada kualitas penelitian dan pengujian oleh pihak kampus.
Jurnal
- Jurnal melewati proses peer review yang ketat sebelum diterbitkan. Peer review akan memastikan bahwa penelitian tersebut valid, berkualitas, dan relevan dengan apa yang terjadi sebenarnya.
- Kredibilitas jurnal diakui secara luas karena diterbitkan dalam jurnal ilmiah terakreditasi.
Meskipun skripsi dan jurnal sama-sama merupakan karya ilmiah, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal tujuan, format, audiens, dan proses validasi. Skripsi berfokus pada pembuktian kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian secara mendalam, sedangkan jurnal bertujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian kepada komunitas akademik yang lebih luas.
Pemahaman tentang perbedaan ini dapat membantu mahasiswa dan peneliti memilih pendekatan yang tepat dalam menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah mereka.
Baca juga: Dekan FIKK Unesa jelaskan proses skripsi Rachmat Irianto berbeda
Baca juga: Unesa bebaskan skripsi hingga beri beasiswa bagi atlet berprestasi
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024