Sejarah Hari Nusantara dalam upaya meningkatkan kejayaan maritim

2 months ago 74

Jakarta (ANTARA) - Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember, merupakan salah satu momentum penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Hari ini tidak hanya sekadar peringatan seremonial semata, tapi juga menjadi pengingat atas pentingnya wawasan nusantara sebagai filosofi kesatuan bangsa dan keberdaulatan wilayah.

Sejarah Hari Nusantara erat kaitannya dengan pengakuan internasional atas wilayah laut Indonesia sebagai satu kesatuan utuh melalui Deklarasi Djuanda.


Deklarasi Djuanda

Pada 13 Desember 1957, Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja, mendeklarasikan konsep negara kepulauan yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.

Isi Deklarasi Djuanda:

"Bahwa semua perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Yuridiksi Republik Indonesia."

Deklarasi ini menegaskan bahwa laut di antara pulau-pulau Indonesia merupakan bagian integral dari wilayah negara, bukan sebagai laut bebas yang memisahkan satu pulau dengan pulau lainnya.

Baca juga: Tim terjun payung TNI AL gelar latihan persiapan Hari Nusantara 2023

Deklarasi ini bertujuan untuk:

1. Menyatukan wilayah Indonesia
Menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan yang menjadi satu kesatuan utuh.

2. Memastikan keamanan nasional
Dengan laut sebagai bagian dari wilayah Indonesia, negara dapat melindungi kedaulatan dari ancaman asing.

3. Mengatur pemanfaatan sumber daya laut
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah, yang perlu dikelola untuk kesejahteraan rakyat.

Deklarasi Djuanda menjadi tonggak penting dalam membangun visi Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan berintegritas. Namun, perjuangan untuk mendapatkan pengakuan internasional atas konsep ini tidaklah mudah.

Baca juga: Kemenhub pastikan kesiapan bandara dukung peringatan Hari Nusantara

Pengakuan internasional melalui UNCLOS
Deklarasi Djuanda pada awalnya mendapatkan tantangan dari beberapa negara yang masih menganut prinsip laut bebas. Namun, Indonesia dengan gigih memperjuangkan konsep negara kepulauan dalam berbagai forum internasional.

Upaya ini akhirnya membuahkan hasil melalui United Nations Convention On The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, di mana konsep negara kepulauan secara resmi diakui.

Berdasarkan konvensi ini, Indonesia memiliki hak atas wilayah laut yang disebut archipelagic waters, meliputi laut di antara pulau-pulau yang berada dalam garis pangkal terluar.

Dengan pengakuan ini, luas wilayah Indonesia yang sebelumnya hanya mencakup daratan menjadi meliputi daratan, laut, dan dasar lautnya, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah terluas di dunia.

Ditetapkannya Hari Nusantara
Meskipun Deklarasi Djuanda merupakan peristiwa penting, Hari Nusantara baru secara resmi ditetapkan sebagai hari peringatan nasional pada tahun 2001 melalui Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001. Penetapan ini merupakan upaya untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan jati diri bangsa sebagai negara kepulauan.

Implementasi wawasan Nusantara di era modern
Peringatan Hari Nusantara di era modern ini memiliki relevansi yang semakin besar. Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan maritim, seperti illegal fishing, pencemaran laut, hingga ancaman geopolitik di kawasan Laut China Selatan.

Baca juga: Pelni sediakan akomodasi terapung gratis dukung Hari Nusantara 2023

Dalam konteks ini, Hari Nusantara menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kedaulatan wilayah laut dan memanfaatkan potensi ekonomi kelautan untuk pembangunan nasional.

Selain itu, pemerintah terus menggalakkan pembangunan sektor maritim, seperti pengembangan pelabuhan, peningkatan armada perikanan, hingga inisiatif tol laut yang bertujuan untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi.

Menghidupkan spirit Nusantara
Hari Nusantara adalah simbol dari tekad bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan kesatuan wilayahnya. Ia tidak hanya mengenang deklarasi bersejarah yang memperjuangkan pengakuan internasional, tetapi juga menjadi momen untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan potensi kelautan.

Dengan adanya semangat Nusantara, Indonesia dapat mewujudkan visi menjadi poros maritim dunia, menjadikan lautan sebagai sumber kesejahteraan dan memperkukuh integrasi nasional di tengah tantangan global.

Peringatan ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga dan memanfaatkan kekayaan laut Indonesia demi kejayaan nusantara yang hakiki.

Baca juga: Peringati Hari Mangrove, YKAN-mahasiswa tanam 1.000 mangrove di Berau

Baca juga: Kader PKK se-Indonesia meriahkan Parade Budaya Nusantara di Surakarta

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |