Rusia Kecam Blokade Minyak AS terhadap Venezuela

4 hours ago 2

Rusia Kecam Blokade Minyak AS terhadap Venezuela Ilustrasi Rusia. Freepik

Harianjogja.com, JOGJA—Blokade minyak yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Venezuela menuai kecaman Rusia. Moskow menyebut kebijakan itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara.

Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyatakan penyitaan kapal tanker Venezuela mencerminkan upaya agresif AS untuk menekan Caracas melalui sanksi sepihak yang berdampak langsung pada rakyat sipil.

Sementara Washington berdalih memerangi korupsi dan narkotika, Venezuela menilai langkah tersebut sebagai bentuk pembajakan internasional dan strategi untuk menguasai sumber daya minyak negara itu.

Dalam sesi darurat Dewan Keamanan PBB, Nebenzia mengatakan blokade total AS terhadap kapal tanker minyak terkait sanksi bertujuan memberi tekanan militer, politik, dan ekonomi untuk memaksakan perubahan rezim yang dianggap tidak menguntungkan bagi AS.

"Blokade ilegal AS di pantai Venezuela adalah tindakan agresi yang paling jelas dan benar-benar nyata, dan tanggung jawab Washington juga terlihat jelas atas konsekuensi bencana dari perilaku seperti koboi tersebut bagi penduduk negara yang sekarang diblokade," katanya.

Nebenzia juga berpendapat bahwa intervensi AS dapat "menjadi contoh bagi tindakan kekerasan di masa depan terhadap negara-negara Amerika Latin."

"Di Washington, mereka siap menghormati kemerdekaan Anda dan mempertimbangkan kepentingan Anda hanya jika Anda bersedia menyesuaikannya dengan kepentingan Amerika Serikat dan menjalankan kebijakan yang sesuai dan menguntungkan bagi mereka," tambahnya.

Sejak Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan blokade minyak pekan lalu, pasukan AS telah menyita setidaknya dua kapal tanker saat mereka berangkat dari Venezuela, dengan Trump mengumumkan bahwa Washington akan "menahannya" bersama dengan muatannya.

Venezuela mengutuk tindakan AS sebagai "pembajakan internasional." Washington mengatakan tindakannya bertujuan untuk memerangi korupsi dan perdagangan narkoba, sementara Caracas menuduh AS menggunakan upaya anti-narkotika sebagai dalih untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dari kekuasaan dan mendapatkan kendali atas sumber daya minyak Venezuela.

Perbedaan sikap antara Washington dan Caracas menunjukkan konflik geopolitik Venezuela masih jauh dari kata selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |