Ribuan Warga Terdampak Banjir di Bima NTB

3 hours ago 2

Ribuan Warga Terdampak Banjir di Bima NTB Sejumlah warga menyelamatkan barang, ternak, serta mengevakuasi kelompok rentan anak dan lansia melintasi genangan air saat banjir melanda di Bima. ANTARA - HO/HBPBD Kabupaten Bima

Harianjogja.com, NTB—Hujan lebat disertai angin kencang di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebabkan banjir, Rabu (5/11/2025). Banjir berdampak pada ribuan warga wilayah tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nurul Huda, mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 14.00 Wita setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.

"Akibat luapan air sungai yang tidak mampu menampung debit air dari arah pegunungan, ratusan rumah warga di Desa Monggo dan Desa Ncandi terendam," ujar Nurul Huda pada Rabu malam.

Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Bima, di Desa Monggo sebanyak 1.118 rumah atau 1.118 kepala keluarga (3.571 jiwa) terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 125 sentimeter. Satu unit rumah warga di RT 01 roboh pada bagian dapur sepanjang tujuh meter akibat derasnya arus air.

Selain itu, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum, masing-masing tiga unit sekolah (SDN Monggo, TK Pembina, dan MIS Yasin Monggo), satu unit Puskesmas Pembantu (Pustu Monggo), satu unit musholla Al Ikhlas, serta sekitar satu hektare lahan jagung milik warga.

Sementara di Desa Ncandi, banjir dengan ketinggian air serupa merendam empat rumah warga (13 jiwa) dan kantor desa setempat.

"Banjir yang terjadi ini sebagian besar disebabkan oleh sistem drainase yang tidak mampu menampung air dari gunung serta banyaknya sampah yang menutup saluran," beber Nurul Huda.

Meski demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat ini air telah mulai surut dan warga bersama aparat setempat melakukan pembersihan lumpur di pemukiman, fasilitas pendidikan, serta kantor pemerintahan.

Tim BPBD bersama pemerintah kecamatan, TNI/Polri, dan perangkat desa juga telah melakukan pendataan, kaji cepat, serta penanganan darurat di lokasi terdampak.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih untuk pembersihan lumpur yang masih menutupi rumah warga dan fasilitas umum," ujarnya.

BPBD Kabupaten Bima mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |