8000 hoki Data Platform website Slots Maxwin Indonesia Terbaik Gampang Lancar Jackpot Terus
hoki kilat online List Situs web Slot Gacor Indonesia Terbaik Mudah Scatter Full Online
1000hoki.com Data Akun web Slot Gacor Thailand Terbaik Gampang Lancar Win Online
5000hoki.com Daftar website Slot Gacor Vietnam Terpercaya Sering Lancar Win Online
7000hoki List Situs server Slot Gacor Terpercaya Sering Lancar Win Terus
9000hoki List Demo website Slot Maxwin Thailand Terkini Mudah Jackpot Full Non Stop
Data Akun game Slots Gacor Terbaik Mudah Lancar Jackpot Non Stop
Idagent138 Akun Slot Maxwin Terbaik
Luckygaming138 Daftar Id Slot Gacor Online
Adugaming Slot Game Online
kiss69 login Slot Gacor Terpercaya
Agent188 Daftar Slot Gacor
Moto128 login Akun Slot Game Terpercaya
Betplay138 Daftar Slot Gacor Terpercaya
Letsbet77 login Slot Maxwin Terbaik
Portbet88 login Slot Anti Rungkat Terbaik
Jfgaming168 Akun Slot Maxwin
Mg138 Daftar Slot Anti Rungkat
Adagaming168 login Id Slot Game Online
Kingbet189 Daftar Id Slot Game Terpercaya
Summer138 Id Slot Maxwin Online
Evorabid77 Daftar Slot Terpercaya
bancibet Daftar Slot Anti Rungkad
adagaming168 Daftar Slot Maxwin Online
Ilustrasi import. Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Kebijakan bakal dibukanya keran impor tanpa kuota untuk komoditas tertentu dipastikan tidak akan merugikan industri dalam negeri. Hal ini diutarakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
Sudaryono mengatakan Indonesia masih memiliki fokus utama untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi. Kuota impor yang akan dihapus hanya terbatas pada sektor tertentu.
"Maksudnya gini, misalnya butuh impor daging beku, yang butuh industri, ya sudah industri saja yang impor. Enggah usah ada pihak tertentu yang dikasih kuota, kemudian dia yang ngatur jumlahnya, dia yang dikasih hak khusus. Menurut Pak Presiden itu tidak adil," kata Sudaryono di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Sudaryono menjelaskan kuota impor yang ada saat ini dianggap kurang efisien karena memiliki rantai yang panjang.
Lebih lanjut, kata Sudaryono, ke depannya pelaku usaha bisa langsung mengajukan izin untuk impor baik ke Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA: KPK Bakal Panggil Ridwan Kamil soal Kasus Korupsi Dana Iklan Bank BJB
Ia juga menegaskan produksi dalam negeri tetap harus diutamakan dan dilindungi. Menurutnya, penghapusan kuota impor bukan berarti semua orang bebas membeli barang dari luar negeri.
"Kami kan melindungi yang di dalam negeri, itu pasti harus tetap dilindungi. Bukan berarti dibuka seluas-luasnya, kemudian industri yang di dalam negeri mati, enggak," ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto secara tegas meminta jajaran dari Kabinet Merah Putih (KMP) untuk bisa menghapus kuota produk-produk impor sehingga mempermudah kelancaran para pengusaha Indonesia dalam berusaha, terutama yang bermitra dengan pihak global.
"Yang jelas kemarin, Menko (Perekonomian), Menteri Keuangan, Gubernur BI ada, Ketua DEN ada, saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang menyangkut hajat hidup orang banyak, ya kan? Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silahkan," kata Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi Nasional di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo setelah mendengar keluhan pengusaha kemitraan dengan perusahaan global terkhusus yang berasal dari AS.
Pengusaha terkait merasa aturan terkait impor di Indonesia membuat ketidakpastian pada proses negosiasi yang dilakukan antara perusahaan dan berpotensi membuat usaha menjadi tertunda.
Maka dari itu, agar dapat menjamin kepastian terkait mekanisme impor maka Presiden menilai langkah menghapus kuota impor perlu diterapkan sebagai bagian dari deregulasi yang ingin dijalankannya untuk menjaga kesehatan persaingan usaha di Indonesia.
"Bebas (untuk melakukan impor komoditas penting). Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu nggak boleh, ya kan? Itu salah satu upaya kita untuk merampingkan, memudahkan iklim usaha. Bikin supaya pengusaha merasa dimudahkan," kata Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara