Realisasi APBD 2025 DIY Masih Sesuai Target, di Atas Rerata Nasional

4 hours ago 1

Realisasi APBD 2025 DIY Masih Sesuai Target, di Atas Rerata Nasional Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Harianjogja.com, JOGJA—Realisasi APBD DIY sampai kuartal III-2025 ini masih sesuai target dan di atas rata-rata nasional. Hal ini menjadi catatan positif Pemda DIY di tengah realisasi APBD daerah lain yang masih kecil.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset DIY, Wiyos Santoso, menjelaskan realisasi APBD oleh Pemda DIY sampai dengan kuartal III, dari hasil evaluasi Kementerian Dalam Negri sudah cukup baik mas. “Untuk realisasi capaian pendapatan kita 89,33 persen,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Capaian ini cukup bagus di tingkat nasional, sehingga DIY berada di posisi 4 se-Indonesia. Kemudian dari sisi belanja capaian 62%, masih di atas rata-rata rata nasional. “Yang masih rendah belanjanya adalah belanja modal, penyerapan nya mencapai 35,79 persen,” katanya.

Hal ini dikarenakan belum waktunya melakukan pembayaran karena menyesuaikan capaian fisik pembangunannya dan menyesuaikan termin di kontrak. Meski demikian ia optimis belanja modal akan meningkat di akhir tahun. “Nanti di Desember pasti terserap,” ungkapnya.

Dengan capaian ini menurutnya realisasi APBD Pemda DIY sejauh ini masih sesuai dengan yang ditargetkan. “Masih sesuai target. Sedikit lambat kemarin di September karena dalam proses perubahan APBD, tapi sekarang sudah mulai banyak realisasi belanja lagi,” paparnya.

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menuturkan potensi pelambatan realisasi APBD terutama pada penyerapan belanja menurutnya disebabkan oleh banyaknya perubahan aturan. “2025 ini kan banyak aturan yang keluar di tengah, jadi perlu penyesuaian,” kata dia.

Sehingga Pemda yang sedang melakukan penyesuaian kemungkinan tidak bisa langsung membelanjakan APBD. “Misal karena Impres 1/2025. Daerah yang sudah keluar desainnya, kita harus merombak dan tidak bisa eksekusi langsung. Lalu saat APBD perubahan, ketika belum ada assessment dari pusat terkait evaluasi, kita juga tidak bisa eksekusi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menyoroti penyerapan APBD yang minim di sejumlah daerah pada tahun 2025 hingga akhir September. Di tengah rendahnya penyerapan anggaran dan melemahnya kineja ekonomi, dana pemda yang mengendap di perbankan mencapai Rp233,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |