8000 hoki Demo web Slot Gacor Myanmar Terpercaya Pasti Menang Banyak
hoki kilat Pusat Platform server Slot Gacor Malaysia Terbaik Sering Menang Full Online
1000hoki.com List Daftar situs Slot Maxwin Indonesia Terkini Gampang Menang Terus
5000hoki.com Agen situs Slot Maxwin Japan Terbaik Gampang Jackpot Full Setiap Hari
7000hoki Data Akun server Slot Maxwin China Terbaru Gampang Lancar Jackpot Full Terus
9000hoki.com List Login server Slot Gacor Singapore Terpercaya Pasti Menang Setiap Hari
Alternatif Daftar situs Slot Maxwin Myanmar Terkini Sering Menang Full Setiap Hari
Idagent138 Daftar Id Slot
Luckygaming138 login Id Slot Game Online
Adugaming Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
kiss69 login Slot Anti Rungkat Terpercaya
Agent188 login Slot Game Online
Moto128 login Slot Anti Rungkat Online
Betplay138 Id Slot Game Online
Letsbet77 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Portbet88 Slot Maxwin Terbaik
Jfgaming login Id Slot Game
MasterGaming138 login Slot Anti Rungkad
Adagaming168 Akun Slot Terpercaya
Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Summer138 Akun Slot Gacor
Evorabid77 login Akun Slot Game Online
bancibet Slot Anti Rungkat
adagaming168 Slot Anti Rungkat Online
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan kasus HIV/AIDS dilaporkan terjadi di Kota Jogja dalam empat tahun terakhir. Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mencatat 554 kasus HIV/AIDS sejak 2022 hingga awal 2025.
Rinciannya, 193 kasus HIV/AIDS di tahun 2022, bertambah menjadi 205 kasus pada 2023, 136 kasus pada 2024, dan 20 kasus yang tercatat pada tahun 2025 hingga bulan Februari. Ia mengatakan, mayoritas penderita HIV/AIDS di Kota Jogja merupakan usia produktif antara 20 hingga 30 tahun.
BACA JUGA: Pemkab Bikin Kajian Investasi di JJLS Kelok 23 di Perbatasan Gunungkidul Bantul
“Terbanyak kedua usia 30 sampai 40 tahun. Ada dari berbagai macam kalangan, terbanyak dari kalangan wiraswasta, mungkin karena wiraswasta cangkupannya luas,” ujar Endang Sri Rahayu, Senin (16/6/2025).
Endang menjelaskan orientasi heteroseksual masih menjadi penderita HIV/AIDS dengan jumlah terbanyak hingga 45 persen. Sementara itu, terrdapat 25 persen penderita dengan orientasi homoseksual atau Lelaki Suka Lelaki (LSL).
Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat pengguna narkotika jarum suntik hingga penularan yang diturunkan dari ibu ke anak. Namun, penularan ibu ke anak jumlahnya tidak terlalu signifikan karena ketatnya screening kesehatan pada ibu hamil.
“Ibu hamil kan semua harus dites kesehatan, bisa kecolongan kalau ibu hamil tidak pernah periksa. Secara umum terprogram penyakit dari ibu hamil ke anak, bukan hanya HIV tapi juga Hepatitis B dan Sipilis,” jelas Endang.
Masih tingginya jumlah HIV/AIDS membuat Dinkes Kota Jogja gencar mengupayakan agar jumlah kasus terus menurun setiap tahunnya. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas seks bebas yang dapat memicu penularan penyakit tersebut.
“Bagi belum menikah agar tidak berhubungan seks sebelum menikah, suami istri saling setia pada satu pasangan, dan pemakaian kondom sebagai upaya pencegahan bagi yang harus terpaksa,” imbaunya.
Endang mengungkapkan, dari program nasional memiliki target HIV/AIDS tiga zero. Artinya nol kasus baru, kemudian nol angka kematian karena HIV/AIDS karena sudah ada obatnya, kemudian nol stigma diskriminasi kepada penderita HIV/AIDS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News