Tangkapan layar iklan anggur merek Parangtritis.
Harianjogja.com, SLEMAN—Produsen minuman beralkohol Orang Tua secara resmi menghentikan produksi produk minuman beralkohol Kaliurang dan Parangtritis.
Marketing Anggur Orang Tua, Daniel menegaskan bila saat ini produksi minuman beralkohol dengan nama Kaliurang telah dihentikan. Tak hanya produksinya yang disetop, seluruh minuman dengan label Kaliurang maupun Parangtritis akan ditarik dari peredaran.
"Intinya kita merespons baik yang dari Pemkab, DPR dan masyarakat itu, sudah kami berhentikan produksinya, kami setop produksi dan ditarik dari peredaran semua produknya," tegas Daniel pada Selasa (22/4/2025).
Keputusan penghentian produksi dan penarikan minuman beralkohol Kaliurang dan Parangtritis dari peredaran ini lanjut Dainel juga telah disampaikan oleh pihak produsen kepada Pemkab Sleman.
BACA JUGA: Hari Ini Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 800 Meter
"Jadi yang soal menghentikan produksi kemudian menarik dari peredaran itu sudah disampaikan ke mereka dan ada tim kita di sana yang bicara langsung dengan Pemkab," ungkapnya.
Pada prinsipnya produsen kata Daniel menghormati masyarakat, karenanya seluruh peredaran minimum beralkohol Kaliurang ditarik.
"Kalau dari kami sudah putuskan itu kami tarik, kami hormati masyarakat di sana. Jadi sampai produknya sudah enggak boleh keluar lagi, sudah disetop. Cuma ya memang kalau yang sudah ada di konsumen kami sudah susah," tegasnya.
Dalam siaran tertulisnya, produsen minuman beralkohol secara tegas menyatakan telah menghentikan produk dengan nama "Kaliurang dan Parangtritis."
"Menanggapi respons masyarakat terhadap penggunaan kata Kaliurang dan Parangtritis pada minuman beralkohol yang merupakan produk kolaborasi dengan pengusaha lokal. Di mana produsen minuman beralkohol telah mengambil tindakan tegas dengan menghentikan produksi dan memastikan pengusaha lokal tidak menjual produk minuman beralkohol tersebut," kata Daniel dalam siaran tertulis.
"Atas kejadian tersebut produsen minuman beralkohol juga telah menghentikan kerjasama dengan pengusaha lokal dan meminta untuk menarik produk minuman beralkohol tersebut serta memastikan produk tidak beredar di pasar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News