Pengelola Wisata Air di Gunungkidul Diminta Waspada Selama Musim Hujan

2 hours ago 1

Pengelola Wisata Air di Gunungkidul Diminta Waspada Selama Musim Hujan Gua Pindul, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. / Antara

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul mengimbau kepada pengelola destinasi wisata air untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana saat musim hujan. Langkah ini penting agar tidak ada masalah dalam penyelenggaraan di sektor kepariwisataan.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan, tempat wisata di Gunungkidul didominasi destinasi alam. Kondisi cuaca akan sangat berpengaruh terhadap keamanan maupun tingkat kunjungan yang datang.

Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Gunungkidul masuk musim hujan mulai akhir bulan ini. Guna mengurangi risiko kebencanaan di area wisata, khususnya dengan wahana air seperti di Cave Tubing Kalisuci di Kapanewon Semanu, Susur Goa Pinduk di Kapanewon Karangmojo dan Air Terjun Sri Getuk di Kapanewon Playen, maka pengelola diminta meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi kebencanaan.

“Untuk optimalisasi dalam mitigasi kebencanaan di area wisata, bisa berkoordinasi dengan BPBD, SAR hingga relawan Kalurahan Tangguh Bencana di masing-masing wilayah,” kata Windu kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Upaya mitigasi dapat dilakukan dengan memangkas pohon rawan tumbang di sekitar lokasi serta memasang papan peringatan di lokasi rawan. Selain itu, juga dilakukan dengan pengecekan fasilitas pendukung maupun penyiapan jalur evakuasi untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

“Cuaca ekstrem harus diantisipasi denga upaya mitigasi. Tujuannya, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang karena datangnya musim hujan bukan suatu penghalang,” katanya.

Pengelola destinasi wisata Goa Pindul di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Arif Sulistyo mengatakan, memasuki musim hujan, destinasi wisata yang dikelola rawan banjir. Pasalnya, objeknya merupakan susur wisata sungai bawah tanah sehingga saat hujan potensi banji semakin tinggi.

Meski demikian, ia mengakui hal tersebut bukan menjadi kendala. Pasalnya, upaya mitigasi sudah dilakukan sehingga wahana susur ini tetap bisa dijalankan.

“Kami sudah menyiapkan jalur evakuasi. Kami juga rutin melakukan pengecekan peralatan yang dipergunakan untuk penyusuran,” katanya.

Di samping itu, sambung Arif, saat musim hujan, upaya susur goa juga melihat kondisi cuaca. pada saat terjadi hujan dan debit air meningkat atau terjadi banjir, maka aktivitas wisata langsung diberhentikan.

“Kami tidak mau ambil risiko. Keselamatan pengunjung merupakan hal utama sehingga saat bajir, maka aktivitas penyusuran langsung dihentikan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |