Foto ilustrasi mendaki gunung, dibuat menggunakan Artificial Intelligence ChatGPT
Harianjogja.com, SLEMAN—Satu orang pendaki yang dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ilegal di Gunung Merapi pada Sabtu (20/12/2025) masih belum ditemukan hingga Selasa (23/12/2025). Tim gabungan masih terus berupaya menyisir medan yang sulit untuk menemukan keberadaan korban.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Muhammad Wahyudi, mengungkapkan bahwa dari total tiga orang yang melakukan pendakian ilegal tersebut, dua orang di antaranya telah berhasil dievakuasi dalam waktu yang berbeda. Satu pendaki terakhir berhasil ditemukan oleh tim penolong pada Senin (22/12/2025).
“Satu survivor yang kami temukan kemarin itu dalam kondisi kakinya sakit. Untuk satu survivor lagi, kami masih berproses melakukan pencarian secara intensif. Kami mohon doanya agar segera ditemukan,” ujar Wahyudi melalui pesan tertulis kepada wartawan pada Selasa.
Kronologi kejadian bermula saat tiga pendaki ilegal tersebut memulai pendakian melalui jalur Kalitalang, Klaten, pada Sabtu (20/12/2025). Mereka dilaporkan berhasil mencapai kawasan Pasar Bubrah. Namun, saat memutuskan untuk kembali, ketiganya memilih turun melalui jalur Sapuangin, Klaten, yang dikenal memiliki vegetasi sangat rapat.
Dalam perjalanan turun, salah satu pendaki mengalami cedera pada bagian kaki sehingga tidak mampu melanjutkan perjalanan. Ia kemudian meminta dua rekannya untuk terus berjalan turun guna mencari bantuan. Karena kondisi sudah gelap dan medan yang sangat sulit, dua pendaki lainnya sempat bertahan di jalur Sapuangin sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Nasib nahas menimpa salah satu dari dua pendaki yang mencari bantuan tersebut. Ia dilaporkan terperosok ke dalam jurang atau lereng. Dalam kondisi terjepit, ia meminta rekannya yang berada di atas untuk terus turun mencari pertolongan warga. Pendaki yang terperosok ini ternyata sempat mencoba mencari jalan keluar sendiri dan akhirnya berhasil ditemukan oleh warga Sapuangin setelah berhasil mencapai area pemukiman.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR dan BTNGM masih memfokuskan pencarian pada satu pendaki yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Otoritas setempat kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pendakian ilegal demi keselamatan, mengingat kondisi medan Gunung Merapi yang ekstrem dan status pendakian yang masih ditutup secara resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































