Pemkab Sragen Siapkan Rp5,8 Miliar untuk Bangun Jembatan Winong yang Ambrol

8 hours ago 3

Harianjogja.com, SRAGEN—Jembatan Winong penghubung Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) akan dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dengan anggaran Rp5,8 miliar pada 2025 ini. Jembatan yang ambrol lantaran diterjang banjir pada Desember 2024 itu akan dibangun dengan Panjang 24 meter dan lebar jalannya 6 meter.

BACA JUGA: Jembatan di Klaten Ambrol

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Aribowo Sulistyo, Rabu (21/5/2025), mengungkapkan pembangunan Jembatan Winong memang sudah dianggarkan di APBD 2025. PembEangunan jembatan itu, jelas dia, menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) karena masuk kategori bencana alam. Dia mengatakan anggaran itu termasuk dalam prioritas kegiatan sehingga tidak terkena dampak efisiensi.

“Ya, nilai anggarannya Rp5,8 miliar. Sekarang baru tahap persiapan dan segera memasukan dokumen untuk proses lelang di LPSE [layanan pengadaan secara elektronik]. Kalau proses tendernya lancar, kemungkinan mulai pekerjaan fisiknya dimulai Juli 2025 mendatang,” jelas Bowo, sapaannya.

Dia menyampaikan rencana pembangunan jembatannya dengan panjang 24 meter dan lebar jalannya 6 meter. Kemudian untuk tingginya, jelas dia, menyesuaikan kondisi exiting sekarang. Dia menargetkan pembangunan Jembatan Winong yang terletak di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, itu selesai pada tahun ini. Dia memperkirakan waktu pembangunannya membutuhkan 5,5 bulan.

Seorang warga Winong, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, Suratno, menyampaikan jembatan darurat yang terletak di sebelah selatan Jembatan Winong masih berfungsi normal. Dia menyampaikan jembatan itu dibangun secara swadaya dengan menelan anggaran sampai ratusan juta rupiah. Dia mengatakan awalnya hanya jembatan sesek dan kemudian dibuat jembatan semi permanen supaya kendaraan roda empat dan truk dump bisa lewat.

“Sampai sekarang mobil dan truk dump masih bisa lewat. Termasuk motor juga otomatis bisa lewat. Ada 14 orang yang bertugas sebagai relawan di jembatan itu untuk mengatur lalu lintas karena di jembatan itu tidak bisa untuk simpangan. Warga juga menyiapkan kotak sukarela yang hasilnya digunakan untuk pemeliharaan jembatan,” jelas Suratno.

Dia merasa senang bila Pemkab Sragen segera membangun Jembatan Winong secara permanen. Dia mengatakan ketika simpangan di jembatan darurat itu maka petugas harus buka tutup arus lalu lintas sehingga mengakibatkan antrean mengular.

“Jembatan itu memang akses vital bagi warga di Jateng dan Jatim karena lokasinya di perbatasan provinsi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |