Konferda dan Konfercab PDI Perjuangan DIY digelar, Nuryadi kembali memimpin, dengan fokus pada regenerasi, pendidikan politik, dan komunikasi partai. - Istimewa.
Harianjogja.com, SLEMAN—Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses menyelenggarakan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) serentak yang bertempat di Auditorium Sleman City Hall, Sleman, Sabtu (6/12/2025).
Nuryadi kembali dikukuhkan menjadi Ketua. Namun tampak ada regenerasi di posisi Sekretaris dan Bendahara DPD PDI Perjuangan DIY. Yan Kurnia Kustanto, wajah baru dalam deretan anggota DPRD DIY itu terpilih sebagai Sekretaris. Sementara menantu Hamengku Buwono X, KPH. Purbodiningrat ditetapkan sebagai Bendahara.
Kepengurusan DPD PDI Perjuangan masa bakti 2025-2030 dilantik langsung oleh Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga, MY Esti Wijayati dan didampingi oleh Wakil Sekjend, Yoseph Aryo Adhi Darmo.
Sidang Konferda dan Konfercab dipimpin langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan dalam arahan Sekretaris Jendral (Sekjend) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Peserta Konferda dan Konfercab terdiri dari unsur struktural partai tingkat DPD hingga PAC, serta Badan dan Sayap partai sebagai peninjauan.
Dalam arahannya, Hasto Kristiyanto menyampaikan, kader PDI Perjuangan harus selalu siap dan mampu beradaptasi dengan cepat ketika mendapat mandat baru. Ia mengingatkan, pengurus DPD PDI Perjuangan DIY harus bisa menjadi pelopor dengan kemampuan SDM di atas rata-rata daerah lain di Indonesia.
"Sejarah membuktikan ketika Ibukota sedang terancam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memberikan solusi untuk memindahkan Ibukota ke Yogyakarta. Jogja ikut menyelamatkan Republik ini. PDI Perjuangan di Yogyakarta harus menjadi barometer," kata Hasto Kristiyanto.
Ia mengintruksikan DPD PDI Perjuangan DIY punya sikap politik untuk memberikan beasiswa doktoral bagi para peneliti untuk meriset apa yang terjadi dalam konsolidasi negara ketika Yogyakarta sebagai Ibukota Negara. Hasto Kristianto menyakini banyak nilai dan spirit yang bisa digali menjadi wawasan politik dan inspirasi.
Di akhir acara, Nuryadi menyampaikan pidato politiknya, meminta seluruh kader PDI Perjuangan DIY menjalankan disiplin organisasi, serta jangan lelah turun menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat. Menurutnya, tantangan politik ke depan adalah melawan politik transaksional. Cara-cara berpolitik yang tidak menghargai martabat rakyat.
"Kalau kita turun ngewongke rakyat, menyelesaikan masalah wong cilik, saya masih percaya masyarakat Jogja suaranya tidak bisa dituku. Target PDI Perjuangan menambah kursi," ujar Nuryadi.
DPD PDI Perjuangan DIY, Yan Kurnia Kustanto, menambahkan bahwa program kerja akan ditekankan pada penguatan pendidikan politik kader dan penggunaan teknologi informasi dalam komunikasi partai.
"Kami mendapat arahan langsung dari DPP untuk membuat sub-komisi dalam program kerja terkait komunikasi politik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































