Paul Hingga David Beckham Beri Penghormatan Mani The Stone Roses

6 hours ago 2

Paul Hingga David Beckham Beri Penghormatan Mani The Stone Roses Teman-teman dan mantan rekan band menggotong peti mati. Dari kiri ke kanan: Alan Reni Wren, Liam Gallagher, dan John Squire. Foto: Peter Byrne - PA

Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan pelayat yang terdiri atas legenda musik hingga megabintang sepak bola berkumpul di Katedral Manchester pada Senin (22/12/2025) pagi untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Gary “Mani” Mounfield.

Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman pemain bass karismatik band The Stone Roses tersebut, yang dikenang sebagai sosok dengan jiwa dan semangat yang luar biasa bagi industri kreatif Inggris.

Dilansir dari The Guardian, deretan nama besar seperti Paul Weller, Liam Gallagher, Peter Hook, Tim Burgess, Bez, serta legenda Manchester United, David Beckham dan Gary Neville, tampak hadir di tengah kerumunan jemaat.

Sementara itu, di luar katedral, para penggemar memadati jalanan untuk memberikan salam perpisahan bagi pria yang juga pernah menjadi pilar penting dalam band Primal Scream tersebut.

Mani mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Stockport pada 20 November 2025 dalam usia 63 tahun. Peti jenazahnya memiliki desain ikonik yang menyerupai sampul album perdana The Stone Roses. Peti tersebut diusung oleh para sahabat karibnya, termasuk Ian Brown, Liam Gallagher, Bobby Gillespie (vokalis Primal Scream), serta rekan satu grupnya di Stone Roses, John Squire dan Alan “Reni” Wren.

Vokalis The Stone Roses, Ian Brown, menyampaikan pidato emosional yang menggambarkan sosok Mani sebagai saudara sejati.

“Satu hal yang dapat kita sepakati adalah Mani adalah salah satu pemuda terbaik yang pernah kita temui, salah satu pria terbaik yang pernah kita kenal. Beruntunglah kita. Mani seperti saudara bagiku. Seorang sahabat yang luar biasa. Seorang rekan musik sejati,” ujar Brown di hadapan para pelayat dengan suara bergetar.

Brown menambahkan bahwa Mani adalah sosok yang menghabiskan seluruh hidupnya dengan keceriaan.

“Mani selalu mendukungku dalam situasi apa pun selama 45 tahun—tanpa henti, tanpa syarat. Ia menjalani hidup yang penuh, terpenuhi, dan diberkati, berkeliling dunia mengangkat semangat orang-orang melalui kepiawaiannya bermain gitar bass,” lanjutnya.

Selama hidupnya, Mani dikenal sangat mencintai keluarganya, hobi memancing, musik, hingga klub sepak bola Manchester United. Sejak kabar kematiannya tersiar, Brown menyebut terjadi "tsunami cinta" dari seluruh dunia sebagai bukti betapa Mani sangat dihormati. Dalam suasana penuh haru yang sesekali diiringi tawa, Brown bahkan melontarkan usulan simbolis agar didirikan patung emas murni setinggi 50 kaki di Manchester untuk mengenang jasa sang musisi bagi kota tersebut.

Bobby Gillespie, rekan Mani di Primal Scream, turut memberikan penghormatan atas dedikasi Mani sejak bergabung dengan bandnya pada 1996. Gillespie menggambarkan Mani sebagai pria dengan "hati rock and roll" yang memiliki keanggunan luar biasa di atas panggung. “Betapa beruntungnya kami memiliki dia di band kami dan dalam hidup kami. Mani tidak mati, dia hanya pergi,” ucap Gillespie puitis.

Gillespie juga mengenang mendiang istri Mani, Imelda, yang telah wafat dua tahun silam. Ia menyebut Imelda sebagai "pilar" hidup Mani dan memuji keduanya sebagai pasangan yang luar biasa. Kepergian Mani menyisakan duka mendalam bagi dunia musik internasional, terlebih ia sebelumnya sempat merencanakan tur ceramah di Inggris yang dijadwalkan berlangsung dari September 2026 hingga Juni 2027.

Tur tersebut awalnya dirancang sebagai ajang bagi Mani untuk membagikan memoar kariernya, termasuk konser bersejarah Stone Roses di Spike Island pada 1990 dan tur kembalinya mereka pada 2012. Meski kini raga sang legenda telah tiada, kenangan dan kontribusinya akan tetap abadi dalam sejarah musik Madchester yang ia besarkan dengan penuh cinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |