Padat Karya Tahap II di Sleman Digelar September 2025

14 hours ago 2

Padat Karya Tahap II di Sleman Digelar September 2025 Ilustrasi program padat karya. / Antara

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa padat karya tahap I telah selesai. Adapun padat karya tahap II akan digelar sekitar akhir September 2025.

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengatakan padat karya tahun ini digelar di tujuh lokasi menggunakan sumber dana APBD Sleman. Ketujuh lokasi tersebut ditentukan berdasar proposal yang masuk dan hasil identifikasi lokasi oleh Tim Teknis Disnaker Sleman.

Pelaksanaan padat karya dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama ada empat lokasi dengan kontrak antara Disnaker dengan lokasi penerima hibah pada Februari – April 2025. 

BACA JUGA: Padat Karya Mulai Digelar di Empat Lokasi di Kabupaten Sleman

“Tahap satu sudah selesai semua. Ada empat lokasi diresmikan rencananya 21 Mei di Salam, Wukirsari, dan Cangkringan,” kata Sutiasih dihubungi, Rabu (14/5/2025). 

Sutiasih berharap program padat karya dapat memiliki dampak positif dengan menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Angka kemiskinan di Bumi Sembada pada 2024 tercatat sebesar 7,46% atau ada 97,94 ribu warga miskin.

Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT) 2024 di Sleman menyentuh 4,13% dengan jumlah angkatan kerja 684.783 orang. Dari jumlah ini, maka ada sekitar 28.281 warga menganggur.

“Padat karya sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat meskipun sifatnya sementara dapat dioptimalkan dengan tepat sasaran seperti memberikan lapangan pekerjaan bagi penganggur, setengah penganggur, maupun masyarakat miskin. Begitupun dengan hasil atau infrastruktur yang terbangun dapat meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat,” katanya.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Sleman, Sumaryati, mengaku tidak ada evaluasi apapun terkait hasil pengerjaan infrastruktur hasil dari program padat karya.

“Pekerjaan juga sudah sesuai spesifikasi. Kami tinggal menunggu untuk peresmian; ini sudah berkoordinasi dengan penerima manfaat,” kata Sumaryati.

Adapun padat karya tahap II akan digelar di Padukuhan Bayeman, Bangunkerto, Turi dengan usulan cor blok jalan; Padukuhan Bedilan/ Bolu, Margokaton, Seyegan dengan usulan saluran irigasi; dan Padukuhan Watuadeg, Jogotirto, Berbah dengan usulan cor blok jalan.

Sebelumnya, Sumaryati telah menjelaskan bahwa kelompok masyarakat atau sub lembaga pemberdayaan masyarakat (lpm) padukuhan atau lpm kalurahan mendapat pagu anggaran sekitar Rp160 juta per lokasi padat karya. Total pelaksanaan padat karya menggunakan APBD Sleman sebesar Rp1,12 miliar.

Anggaran tersebut juga mencakup komponen upah tenaga kerja. Hari orang kerja (HOK) berbeda-beda untuk setiap posisi. Mandor mendapat Rp95.000 per hari, tukang mendapat Rp90.000 per hari, dan pekerja Rp85.000 per hari. Dalam satu lokasi ada dua mandor, delapan tukang, dan sisanya pekerja. Minimal durasi bekerja per hari selama lima jam. Upah diberikan sepekan sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |