Seorang petugas Damkar Satpol PP Sragen memadamkan api di pabrik tahu Teguhan, Sragen Wetan, Sragen, Senin (27/10/2025). - Istimewa/Damkar Sragen.
Harianjogja, SRAGEN—Pabrik tahu di Kampung Teguhan RT 008/RW 003, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, ludes terbakar pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 02.13 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Penyebab kebakaran diduga dari percikan api tungku pembakaran.
Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Tommy Isharyanto, kepada Espos, Senin, mengungkapkan proses pemadaman relatif cepat karena objek yang terbakar tidak begitu luas. Proses pemadaman selesai pada pukul 03.00 WIB. Pabrik tahu diketahui milik Surono, 52, warga Teguhan RT 008/RW 003, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen.
Peristiwa kebakaran pabrik tahu di Sragen Wetan itu dilaporkan langsung oleh warga setempat, Jarot, dengan datang langsung ke Markas Damkar Sragen. Ia menjelaskan saat kejadian, pekerja pabrik tahu bernama Ipin tengah menggoreng tahu menggunakan tungku kayu. Tiba-tiba dari tungku tersebut ada percikan api yang menyambar sekam padi.
"Api yang terkena sekam langsung membesar dan membakar atap rumah yang terbuat dari bambu. Akibatnya rumah produksi tahu terbakar habis. Para pekerja berupaya memadamkan api tersebut tetapi kewalahan. Jarot langsung lari ke Mako Damkar Sragen untuk meminta bantuan pemadaman api," ujar Tommy dilansir Espos Senin (27/10/2025).
Ia mengatakan tim Damkar langsung bergerak menuju lokasi kebakaran dengan membawa dua unit mobil, yaitu mobil double cabin dan mobil water supply. Ia menjelaskan rumah produksi yang terbakar berukuran 2,5 meter x 3 meter.
"Sumber api diduga dari percikan api tungku yang menyambar tumpukan sekam padi dan membesar membakar rumah bagian produksi tahu. Kerugian belum diketahui," katanya.
Tommy menyebut bahan yang terbakar terdiri atas kompor dan alat masak ikut hangus terbakar. Selain itu, dua tong bahan tahu siap produksi juga ikut hangus terbakar. Ia menuturkan kebakaran tersebut mengakibatkan kepanikan pemilik pabrik tahu dan tetangga sekitar karena takut api merembet ke bangunan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































