Harianjogja.com, JOGJA—Klub kasta kedua Liga Inggris (Championship), Oxford United, resmi memberhentikan pelatih kepala Gary Rowett. Keputusan tegas ini diambil setelah tim terperosok ke zona degradasi menyusul rangkaian hasil buruk dalam beberapa pekan terakhir.
Manajemen klub yang kini sahamnya dimiliki 100% oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tersebut hanya mampu meraih satu kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir. Saat ini, Oxford United tertahan di posisi tiga terbawah klasemen dengan selisih dua poin dari zona aman.
Rowett, yang kini berusia 51 tahun, sejatinya baru satu tahun menangani tim sejak ditunjuk pada 20 Desember 2024 untuk menggantikan Des Buckingham. Selama masa jabatannya, ia memimpin 50 pertandingan dengan catatan 14 kemenangan dan 21 kekalahan.
Selain Rowett, asisten pelatih Mark Sale juga meninggalkan klub. Untuk sementara waktu, manajemen menunjuk Craig Short sebagai pelatih interim dengan dukungan dari Chris Hackett dan Lewis Price.
Chairman Oxford United, Grant Ferguson, menyampaikan apresiasi atas jasa Rowett, terutama perannya menyelamatkan klub dari degradasi pada musim sebelumnya. Saat pertama kali mengambil alih, Oxford hanya unggul satu poin dari zona merah setelah promosi sebagai juara play-off League One 2024.
Rowett sempat membawa perubahan instan dengan mencatatkan tiga kemenangan beruntun pada periode Natal 2024 dan membawa tim menjalani sembilan laga tanpa kekalahan. Tren positif tersebut memastikan Oxford bertahan di Championship dengan finis di peringkat ke-17, selisih empat poin di atas zona degradasi.
Krisis Lini Serang dan Tekanan Klasemen
Memasuki musim ini, performa Oxford United justru melorot. Lini depan menjadi masalah utama setelah tim hanya mampu mengemas 22 gol, catatan terburuk keempat di liga. Penyerang pinjaman asal Tottenham Hotspur, Will Lankshear, menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan koleksi lima gol.
Perjalanan musim ini dibuka dengan hasil minor, termasuk kekalahan telak 0-6 dari Brighton & Hove Albion di ajang Carabao Cup. Kemenangan liga terakhir di bawah asuhan Rowett diraih pada 28 November saat menumbangkan Ipswich Town dengan skor 2-1.
Khawatir menyusul Sheffield Wednesday yang diprediksi terdegradasi lebih awal, manajemen Oxford memilih bertindak cepat demi mengamankan posisi di Championship musim depan.
Kondisi tim semakin sulit lantaran bomber Timnas Indonesia, Ole Romeny, harus absen dalam 13 laga awal musim. Romeny mengalami cedera metatarsal akibat tekel keras pemain Arema FC, Paulinho Moccelin, saat membela Oxford di ajang pramusim Piala Presiden 2025.
Cedera tersebut juga memaksa Romeny absen membela Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak. Pemain termahal Oxford yang dibeli senilai 1,6 juta poundsterling pada Januari 2025 ini baru kembali merumput pada awal November.
Meski telah dipercaya menjadi starter dalam dua laga terakhir melawan Preston North End dan Charlton Athletic, Romeny belum memberikan kontribusi gol. Dua kekalahan beruntun tersebut menjadi laga pemungkas bagi era Gary Rowett di Kassam Stadium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































