OUTLOOK PERBANKAN Hadapi 2026, Bank BPD DIY Siapkan Strategi Adaptif

7 hours ago 4

OUTLOOK PERBANKAN Hadapi 2026, Bank BPD DIY Siapkan Strategi Adaptif Direktur Bank BPD DIY, Santoso Rohmad (keempat kiri) berfoto bersama para narasumber seusai Seminar Outlook Perbankan 2026 di Kantor Bank BPD DIY, Selasa (28 - 10)

Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY menggelar Seminar Outlook Perbankan 2026 bertajuk Strategi Adaptasi dan Inovasi di Tengah Risiko Dinamika Global dan Regional di Kantor Bank BPD DIY, Selasa (28/10).

Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan arah strategi Bank BPD DIY sejalan dengan visi misi Gubernur DIY, khususnya dalam memperkuat perekonomian berbasis daerah dan perdesaan.

Menurutnya banyak dampak ekonomi yang bisa diciptakan di desa kaitannya dengan wisata dan ekonomi kreatif. Dia mengatakan pemberdayaan kawasan Selatan juga menjadi magnet baru yang perlu diperkuat bersama-sama oleh masyarakat, pemangku kepentingan, dan akademisi.

Selain itu, kata Santoso, pemanfaatan teknologi dan informasi tidak bisa dilepaskan untuk mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi. Dia mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang hadir seperti dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY, PT Telkom Indonesia, dan ekonom yang bersama-sama membaca tantangan di tahun 2026.

Risiko Siber

Santoso menyampaikan pentingnya peningkatan transaksi, penguatan inovasi, dan kesiapan menghadapi risiko siber untuk menghadapi kondisi perekonomian tahun 2026. Dia mengatakan tantangan lainnya adalah masalah kompetensi sumber daya manusia (SDM) baik di internal perbankan dan sekitarnya, sehingga diperlukan sertifi kasi baik di level direksi hingga pelaksana. Lebih lanjut dia mengatakan manajemen risiko serta penggunaan informasi teknologi sangat penting diperhatikan.

Menurutnya, BI selalu mengingatkan untuk waspada dalam menghadapi situasi ekonomi hingga waspada risiko siber. “Peran akademisi, industri kreatif, dan perbankan menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY yang mayoritas didukung oleh UMKM,” ujar dia.

Komisaris Utama Bank BPD DIY, Ainun Naim menjelaskan pentingnya pembentukan karakter, nilai, dan profesionalisme sebagai fondasi dalam menghadapi berbagai potensi di sektor ekonomi, baik global dan nasional ke depan. Dia berpandangan sektor di DIY yang risikonya relatif rendah adalah pendidikan.

“Dalam kondisi apapun termasuk pandemi Covid-19, sektor ini tetap berjalan, meskipun tidak ada kegiatan luring di sekolah. Bank BPD DIY perlu melihat potensi ini dengan mempertahankan atau mengembangkan
perannya pada sektor ini,” ucap dia.

Selain pendidikan, kata Ainun, mengembangkan ekonomi dari desa juga tidak kalah penting, demikian juga sektor pariwisata dan pengembangan infrastruktur. “Juga pengembangan bandara misalnya, meningkatkan konektivitas DIY dengan provinsi dan negara lain,” kata dia.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY, Didi Achjari mengapresiasi penyelenggaraan outlook ekonomi oleh Bank BPD DIY. Menurutnya kolaborasi antara akademisi, otoritas moneter,
hingga pelaku industri perbankan daerah sangat penting dilakukan untuk menghadapi dinamika ekonomi di ke depan.

Didi mengatakan Bank BPD DIY bisa mengambil keputusan yang tepat dan berkelanjutan
melalui pemahaman pada asumsi makro, seperti infl asi, suku bunga, pertumbuhan kredit, hingga stabilitas sektor keuangan. Menurutnya diskusi dan rekomendasi dari forum ini bisa memperkaya pandangan saat merumuskan strategi, sehingga Bank BPD DIY semakin adaptif, inovatif, dan berdaya saing dengan transformasi ekonomi dan digitalisasi sektor keuangan.

Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Sri Darmadi Sudibyo mengatakan transaksi QRIS di DIY terus bertumbuh secara signifi kan hingga September 2025, dengan jumlah pengguna QRIS mencapai 980.591 dan jumlah merchant sebanyak 987.737, sementara nominal transaksinya Rp5,42 triliun tumbuh 237,19% secara tahunan.

Dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi DIY pada 2026 diperkirakan akan lebih baik dari 2025, di mana Pemda DIY menargetkan pertumbuhan ekonomi DIY 2026 sebesar 5,1%-5,9% dengan inflasi di rentang sasaran 2,5% plus minus 1%.

Menurutnya proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 yang semakin baik didorong oleh permintaan ekspor yang meningkat, interkoneksi antar wilayah, dan aktivitas domestik yang terjaga.

“Terkait proyeksi Produk Domestik Regional Bruto dan infl asi DIY, pertumbuhan ekonomi DIY 2026
diperkirakan akan sedikit membaik dari 2025,” ujarnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |