Harianjogja.com, JOGJA—Di tengah tekanan pasar dan geopolitik, Nvidia mendapat sorotan baru setelah Trump memuji CEO Jensen Huang sebagai sosok yang memahami arah kebijakan ekspor chip AS.
"Ia adalah pria cerdas," kata Trump tentang Huang, dikutip dari Reuters, Kamis (4/12/2025).
Trump menambahkan bahwa Huang paham jenis chip seperti apa yang boleh diberikan kepada Tiongkok.
Nvidia belum memberikan tanggapan atas pernyataan Trump tersebut. Pertemuan antara Trump dan Huang terjadi setelah pemerintah AS mempertimbangkan untuk mengizinkan Nvidia menjual chip H200 ke Tiongkok. Chip H200 hanya berselisih satu generasi dengan chip paling mutakhir Nvidia saat ini.
Huang dilaporkan sedang berada di ibu kota AS untuk bertemu dengan sejumlah anggota parlemen. Sejauh ini Nvidia menolak rancangan aturan yang mengharuskan perusahaan menawarkan chip kepada konsumen di AS terlebih dahulu sebelum mendapatkan lisensi ekspor ke 'negara-negara yang menjadi perhatian'. Menurut Nvidia, aturan semacam itu akan membatasi persaingan global di pasar AI.
Selain itu, dalam sebuah acara, Huang juga menanggapi laporan mengenai penyelundupan chip Nvidia ilegal ke Tiongkok.
"GPU untuk data center memiliki berat 2 ton," ujar Huang.
Sejauh ini Nvidia masih mempertahankan posisinya sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi di dunia, yakni sebesar US$4,372 triliun. Namun, sahamnya tercatat mengalami penurunan 1,03% pada penutupan perdagangan Rabu (3/12/2025) waktu setempat.
Perusahaan teknologi tersebut tengah menghadapi berbagai tekanan. Kekhawatiran terbaru dari Wall Street adalah perkembangan chip AI buatan Google yang berpotensi menggeser dominasi Nvidia.
Selain persaingan yang semakin ketat, Nvidia juga terjebak dalam konflik geopolitik antara AS dan Tiongkok, yang berujung pada pemboikotan produknya di Tiongkok—salah satu pasar terbesarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































