Nasabah bertransaksi di Kantor Cabang Pegadaian Kentungan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Jumat (4/7/2025). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, SLEMAN—Momen pendaftaran murid baru mendorong sejumlah orang tua mencari tambahan modal. Salah satu pilihan cara adalah gadai barang di Pegadaian.
Kantor Cabang Pegadaian Kentungan bahkan mencatat nilai gadai selama momen pendaftaran SPMB 2025 menyentuh Rp800 juta per hari.
Asisten Manajer di Kantor Cabang Pegadaian Kentungan, Ari Nugroho Agung Tri Prakoso, mengatakan Kantor Cabang Pegadaian Kentungan memiliki lima outlet yang mencatat kenaikan tren gadai.
Dari kelima outlet ditambah satu unit kantor cabang, kata dia, total nilai gadai rata-rata Rp800 juta per hari, naik hampir 100% dibandingkan hari-hari biasanya yang hanya sekitar Rp400 juta-Rp500 juta.
Dia mengakui bahwa tren gadai selalu naik di momen-momen pendaftaran sekolah. “Mayoritas nasabah menggadaikan emas. Kalau gadai biasanya dipilih ketika nasabah punya aset tapi terkendala likuiditas. Daripada dijual mending digadai,” kata Ari, Jumat (4/7/2025).
Selain gadai, imbuh Ari, masyarakat juga dapat mengakses produk pembiayaan dengan jaminan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKP). Hanya saja, pada momen pendaftaran sekolah, pelunasan pinjaman ini kerap macet.
Nasabah memprioritaskan dana yang dimiliki untuk mendaftar dan mengurus keperluan sekolah anak. Akibatnya angsuran menjadi macet dan nasabah kenda denda meski hanya belasan ribu rupiah.
“Kalau total nasabah lima outlet dan satu unit kantor cabang ada sekitar 7.000-10.000 orang,” ucap Ari.
Dari jumlah nasabah tersebut, total outstanding loan (OSL) atau saldo pinjaman berjalan yang belum dilunasi nasabah yang dikelola setiap outlet dan unit kantor cabang mencapai sekitar Rp120 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News