Mengenang Mendiang Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris, 30 Tahun Hidup di Puncak Gunung Lawu Jadi Sahabat Pendaki

4 hours ago 1

Mengenang Mendiang Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris, 30 Tahun Hidup di Puncak Gunung Lawu Jadi Sahabat Pendaki Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu. - Espos.

Harianjogja.com, MAGETAN—Pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu, Wakiyem atau lebih dikenal Mbok Yem, dikabarkan meninggal dunia di rumahnya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur Rabu (23/4/2025). 

Mbok Yem meninggal dunia di usia 82 tahun. Semasa hidupnya, Mbok Yem dikenal sebagai sahabat para pendaki. Mendiang Mbok Yem menyediakan aneka menu makanan lezat untuk mengisi perut pendaki yang keroncongan setelah menaklukkan trek ke Gunung Lawu. 

Warung legendaris ini berada di Warung ini berada di kawasan Argo Dalem persis di bawah puncak Gunung Lawu. Mbok Yem membuka warung makan di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu. Warung tersebut sudah ada sejak 1980-an dan kini juga dijadikan sebagai tempat tinggal.

Warung Mbok Yem menjadi tujuan para pendaki di Gunung Lawu ketika kelaparan, kedinginan, atau membutuhkan berbagai logistik.

Setiap hari, Mbok Yem beraktivitas di Gunung Lawu. Sudah lebih dari 30 tahun dia menghabiskan  hidup di gunung. Dia hanya turun gunung sekali dalam setahun, yakni saat Lebaran. Hawa dingin dan kabut menjadi teman akrabnya sehari-hari.

BACA JUGA: Kabar Duka! Pemilik Warung Puncak Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia

Salah satu pendaki Gunung Lawu, Yeyen Choiri, pada 2020 lalu mengatakan, Mbok Yem menghabiskan banyak waktu di Gunung Lawu. Tak lagi kesepian karena bisa menikmati acara televisi berkat panel surya yang menyuplai listrik di warungnya.

“Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Jadi sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas," kata Yeyen Choiri Minggu 1 Maret 2020 silam sebagaimana dilansir Espos Rabu (23/4/2025).

“Kalau ada apa-apa seperti kangen anak atau butuh suplai sembako, nanti biasanya Mbok Yem titip pesan ke pendaki yang mau turun untuk disampaikan ke basecamp di bawah karena sinyal handphone juga susah,” katanya.

Mbok Yem tidak menyangka warung sederhananya begitu terkenal di kalangan pendaki. Dia awalnya hanya mencari jamu di Gunung Lawu.

Suatu ketika dia pun berinisiatif menjual makanan. Siapa sangka ternyata pelanggannya cukup banyak hingga akhirnya membuka warung.

"Awalnya nyari jamu. Terus jualan makanan. Pelanggannya banyak, saya buka warung," kata Wakiyem dalam video viral yang diunggah pengguna akun Instagram @tengok_indonesia17 dan dibagikan ulang @jelajahsolo, Rabu (9/1/2019).

Warung makan Mbok Yem menjual aneka makanan sederhana. Warung yang berjarak tempuh sekitar 30 menit dari puncak Lawu itu selalu ramai dikunjungi pendaki yang kelaparan.

"Jualan nasi ya apa adanya. Mi, nasi pecel pakai telur, kadang soto ayam," sambung Mbok Yem.

BACA JUGA: Tak Perlu Khawatir Kelaparan di Puncak Lawu, Ada Warung Mbok Yem di Ketinggian 3.150 MDPL

Dalam sehari, Mbok Yem bisa melayani sekitar 200 pendaki. Makanan yang dijual di warung Mbok Yem cukup terjangkau. Mbok Yem tidak sendiri mengelola warung tersebut. Dia dibantu kerabatnya mengelola warung berdinding kayu tersebut.

Selain makanan yang enak, Mbok Yem juga mengizinkan pendaki mengecas ponsel di warungnya. Pendaki juga bisa menumpang beristirahat di warung Mbok Yem yang punya ruangan lebih hangat dari tenda.

“Di warung tersebut juga ada ruang yang lebih hangat dibandingkan di tenda. Jadi bisa memulihkan diri ketika merasa tubuh itu benar-benar kedinginan,” katanya.

Mbok Yem dikenal sebagai sosok legendaris di mata pendaki Gunung Lawu. Ia meninggal dunia pad usia 82 tahun.

Kabar duka ini dibenarkan kerabat Mbok Yem, Syaiful yang saat ini tengah mengurus pemulasaraan jenazah Mbok Yem untuk selanjutnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dusun setempat.

"Mbok Yem meninggal di rumah tadi sekitar pukul 13.30 WIB," ujarnya.

Kerabat Mbok Yem tersebut menambahkan, saat ini jenazah Mbok Yem disemayamkan di rumah duka dan akan dikuburkan di pemakaman umum Desa Gonggang.

"Iya ini akan langsung dimakamkan masih menunggu prosesi memandikan dan akan dilanjutkan untuk dimakamkan di pemakaman desa," katanya.

Kabar duka yang menggemparkan warga tersebut membuat pelayat terus berdatangan ke kediaman Mbok Yem hingga saat ini.

Informasi yang dihimpun, Mbok Yem sempat  menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum  Aisyiyah Ponorogo  karena menderita pneumonia pada akhir Bulan Maret 2025.

Usai mendapat perawatan perawatan selama dua pekan, Mbok Yem akhirnya diizinkan untuk pulang ke rumahnya dan menjalan rawat jalan untuk pemulihan penyakitnya.

Nama Mbok Yem, menjadi legenda di Puncak Gunung Lawu setelah membuka warung makan pertama di puncak Gunung Lawu sejak tahun 1980an.

Pemilik nama asli Wakiyem, tersebut menjadi legenda setelah menjadi jujugan para pendaki yang yang berada di puncak Gunung Lawu karena menyediakan tempat jualannya menjadi persinggahan pendaki yang kedinginan. Warung Mbok Yem juga menyediakan makanan yang sangat murah meski berada di puncak Gunung Lawu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Espos

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |