Mendikdasmen Upayakan Semua Warga Peroleh Akses Pendidikan Berkualitas

14 hours ago 3

Mendikdasmen Upayakan Semua Warga Peroleh Akses Pendidikan Berkualitas Mendikdasmen Abdul Muti. - Dok. Muhammadiyah

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pendidikan bermutu sebagai pilar utama pembangunan manusia Indonesia.

"Kami berupaya keras untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk pendidikan yang berkualitas," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.

Menurut Mendikdasmen, visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) adalah menyediakan layanan pendidikan berkualitas sebagai amanat konstitusi.

BACA JUGA: Rafinha Ungkap Alasan Bertahan di PSIM Jogja

Dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan, pihaknya melakukan revitalisasi dan rehabilitasi 11.000 lebih satuan pendidikan di seluruh Indonesia mulai tahun ini, dengan alokasi anggaran sebesar Rp16,9 triliun.

Mendikdasmen mengatakan arahan Presiden Prabowo juga mencanangkan digitalisasi pendidikan dengan pengiriman sekitar 300.000 papan pintar secara bertahap ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Program itu akan dilengkapi dengan pelatihan guru dan penyiapan materi pembelajaran untuk program kelas cerdas (smart classroom).

Mendikdasmen mencontohkan beberapa daerah, seperti di Gorontalo dan Kalimantan Tengah, telah mengimplementasikan program smart classroom secara mandiri, termasuk juga Kalimantan Timur.

"Ini adalah bagian dari usaha kami agar sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi," ucapnya saat dialog pendidikan di Samarinda.

Pemerintah juga memprioritaskan peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru. Tahun ini dialokasikan 12.000 beasiswa bagi guru yang belum berpendidikan S1/D4, dengan bantuan maksimal Rp3 juta per semester. Prioritas diberikan kepada guru TK dan PAUD.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, kata dia, guru honorer bakal menerima bantuan Rp300.000 per bulan mulai Juli mendatang, yang diperuntukkan bagi sekitar 315.000 guru di seluruh Indonesia dengan mengajar minimal 15 jam pertemuan per pekan.

Selain itu dalam rangka peningkatan kompetensi, guru akan diwajibkan mengikuti pelatihan. Ada satu hari dalam sepekan d mana guru tidak perlu mengajar dan dapat digunakan untuk belajar. "Biaya pelatihan guru kini juga dapat dibiayai dari dana BOS," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |