Memilih Alternatif Gula yang Aman untuk Kesehatan Harian

2 hours ago 1

Memilih Alternatif Gula yang Aman untuk Kesehatan Harian Gula putih dan gula aren. - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Harianjogja.com, JOGJA—Penggunaan pemanis alternatif semakin diminati untuk mengurangi risiko obesitas dan diabetes. Namun, tidak semua pengganti gula aman dan efektif bagi tubuh.

Ahli bedah kanker dari ITSA Hospitals Raipur, India, Dr. Jayesh Sharma, menjelaskan dalam unggahan di Instagram-nya bahwa sebagian besar pemanis buatan seperti sakarin dan aspartam memang tidak bersifat karsinogenik, tetapi memiliki efek terhadap mikrobiota usus. “Banyak orang justru merasa lebih lapar setelah menggunakan pemanis buatan ini,” ujarnya seperti dikutip dari The Times of India, Kamis (6/11/2025).

Menurut Sharma, kondisi tersebut menyebabkan pemanis buatan kurang efektif dalam membantu penurunan berat badan meskipun rendah kalori.

Pemanis Buatan dan Rendah Kalori

Pemanis rendah kalori seperti sukralosa dan eritritol banyak digunakan dalam produk makanan dan minuman bebas gula. Sharma menjelaskan bahwa jenis pemanis ini memiliki kadar kalori yang sangat rendah karena sebagian besar tidak diserap oleh tubuh.

“Pemanis ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan aman digunakan, tetapi bisa menimbulkan gangguan ringan pada sistem pencernaan,” katanya. Ia menilai, dalam konteks konsumsi harian, gula biasa masih bisa diterima hingga 70% dari waktu, selama jumlahnya terkontrol.

Stevia dan Buah Biksu, Pilihan Alami yang Lebih Aman

Sebagai alternatif, Sharma merekomendasikan pemanis berbasis tanaman seperti stevia dan buah biksu (monk fruit). Keduanya bebas kalori, tidak memicu lonjakan gula darah, serta relatif stabil dalam proses memasak.

Stevia berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, yang tumbuh di Amerika Selatan. Daunnya mengandung senyawa manis alami bernama stevioside dan rebaudioside A, yang rasanya bisa mencapai 200–300 kali lebih manis dari gula biasa tanpa mengandung kalori. Karena stabil terhadap panas, stevia cocok digunakan dalam minuman panas maupun proses memasak.

Sementara buah biksu (monk fruit), atau luo han guo, adalah buah kecil dari Tiongkok bagian selatan yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Rasa manisnya berasal dari senyawa alami bernama mogroside, yang tidak meningkatkan kadar gula darah. Buah biksu kini banyak dipakai dalam produk makanan sehat dan minuman rendah kalori karena rasanya alami dan efek sampingnya minim.

“Stevia dan buah biksu termasuk pengganti gula yang baik, sekitar 80% aman,” jelas Sharma. Namun, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan reaksi tubuh karena efek jangka panjang pemanis alami tertentu masih perlu diteliti lebih lanjut.

Catatan Redaksi

Artikel ini disusun untuk tujuan informasional dan tidak menggantikan saran medis profesional. Pembaca disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pola konsumsi gula atau menggunakan pemanis tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Hindustan Times

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |