Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III

3 hours ago 3

Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III Potret pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman dari atas. - Istimewa // PT Adhi Karya

Harianjogja.com, JOGJA— Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo memperkirakan sektor konstruksi masih akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III 2025. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY tidak akan berubah secara signifikan dari triwulan II 2025.

Menurutnya untuk DIY masih ada potensi peningkatan dari capaian sebelumnya, sebab proyek infrastruktur masih terus berjalan. Setelah sebelumnya ada peresmian Jembatan Pandansimo, kata Sri, proyek tol juga mulai berjalan lagi di DIY.

"Selama di DIY ada pembangunan infrastruktur, pertumbuhannya [ekonominya] melonjak dari biasanya, saya meyakini masih di atas 5 persen," ucapnya, Sabtu (25/10/2025).

Dia menjelaskan selain infrastruktur, pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III juga akan dipengaruhi oleh sektor pendidikan, di mana per September 2025 mahasiswa perguruan tinggi sudah masuk kuliah. Menurutnya ini akan berdampak pada harga sewa tempat tinggal dan lainnya.

Sri yang juga mengajar sebagai di FBE Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY akan terus meningkat hingga di triwulan IV 2025, ditopang oleh momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"DIY bisa saja sedikit meningkat dari kemarin, tapi paling tidak sama kalau pertumbuhan ekonomi DIY," katanya.

Target pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, menurutnya masih berat untuk 1-2 tahun kedepan. Akan tetapi, dengan berbagai terobosan dan mendorong efisiensi untuk sektor  produktif bisa mendekati 8% di akhir kepemimpinan Presiden Prabowo. Menurutnya efisiensi jangan hanya dialihkannya ke Makan Bergizi Gratis (MBG) saja.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi mendekati 8% mungkin saja tercapai, dengan asumsi kondisi perekonomian dunia membaik, konstelasi politik mereda, perang dagang mereda, sehingga permintaan naik. Permintaan yang naik ini akan mendorong ekspor.

"Ekonomi kita juga tergantung dengan ekonomi dunia," ujarnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekonomi DIY tumbuh 5,49% (year-on-year/yoy) pada triwulan II 2025, lebih baik dibandingkan triwulan II 2024 sebesar 4,95%.

Secara (quarter-to-quarter/qtq) pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 tumbuh 1,20% dibandingkan triwulan I 2025 sebesar 0,97%. Kemudian secara (cumulative-to- cumulative/ctc) pertumbuhan ekonomi DIY 5,30% lebih baik dibandingkan semester I 2024 sebesar 5%.

Plt Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 secara yoy dan ctc dari sisi lapangan usaha penyumbang utamanya adalah konstruksi, infokom, penyedia akomodasi makan dan minum, serta pertanian. Sementara dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Dia mengatakan dari sisi lapangan usaha secara yoy, pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi 9,38% diikuti sektor pertambangan 8%, akomodasi makan dan minum 7,17%. Sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif di kuartal II 2025 kecuali pertanian, pengadaan listrik dan gas, serta pengadaan air.

Andil terbesar pendorong ekonomi di triwulan II 2025 dari sisi lapangan usaha yakni industri pengolahan andilnya 11,88%, akomodasi dan makan minum andilnya 10,80%, pertanian 9,85%, infokom 9,56%, dan konstruksi 9,35%.

"Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi yang mampu tumbuh 9,38%," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |