Lola Icha saat melayani pelanggan di kedai makannya yaitu Keumala Jogja. Kiki Luqman
Harianjogja.com, BANTUL - Kepedulian terhadap warga Aceh yang keluarganya terdampak banjir di kampung halaman terus berdatangan, termasuk dari para perantau di DIY.
Salah satunya datang dari Kedai Keumala Jogja, rumah makan masakan khas Aceh di Jalan Prapanca Nomor 1, Tegal Senggotan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mulai membagikan makanan gratis bagi warga Aceh di perantauan, khususnya para mahasiswa.
Pemilik Keumala Jogja, Lola Icha Shintya, mengatakan inisiatif tersebut muncul setelah dirinya melihat kabar mengenai banjir besar yang melanda wilayah Aceh. Banyak mahasiswa dan perantau asal Aceh di Jogja yang keluarganya ikut terdampak.
“Kita ingin bantu sedikit untuk anak-anak Aceh yang ada di Jogja, mungkin sekadar memberikan makan siang, makan sore, atau makan malam gratis. Yang penting ber-KTP Aceh,” ujarnya Kamis (4/12).
Menurut Lola, sebagian mahasiswa belum bisa memperoleh kabar atau dukungan dari keluarga karena jaringan telekomunikasi di sejumlah wilayah Aceh terputus akibat banjir.
“Kita prihatin karena keluarganya terdampak, dan mereka mungkin belum bisa dapat kabar karena listrik padam dan tidak ada sinyal,” ucapnya.
Program ini tidak hanya menyasar mahasiswa, tetapi semua perantau asal Aceh di DIY. Lola menyebut program akan berjalan selama kondisi darurat di Aceh masih berlangsung.
“Sampai bencananya membaik di sana. Selama masih darurat, kita tetap jalan,” katanya.
Untuk menu yang disiapkan, Keumala Jogja menyediakan berbagai hidangan khas Aceh seperti ayam goreng, ikan balado, serta aneka sayuran. Pada tahap awal, pihaknya menyiapkan 100–200 porsi per hari, menyesuaikan dengan respons warga Aceh yang datang ke kedainya.
“Ini hari pertama. Semoga responnya bagus dan anak-anak pada datang untuk makan,” tuturnya.
Lola berharap dukungan kecil ini bisa meringankan beban para perantau yang sedang cemas memantau kondisi keluarganya di kampung halaman.
“Setidaknya mereka bisa makan enak, khas Aceh, tanpa harus mikir biaya dulu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































