Hujan Mulai Datang, Produksi Pertanian di Bantul Tetap Aman

3 hours ago 1

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul memastikan aktivitas pertanian di Bantul tetap aman dan berjalan normal meski hujan mulai turun di beberapa titik.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menegaskan intensitas hujan saat ini belum berdampak signifikan terhadap produktivitas pertanian, termasuk komoditas utama seperti bawang merah dan tembakau.

Menurut Joko, hujan yang turun belakangan ini bersifat ringan dan cepat meresap ke tanah, sehingga tidak menimbulkan genangan maupun banjir di lahan pertanian. “Kalau pun ada hujan, pengaruhnya tidak besar karena air cepat meresap. Jadi tidak mungkin terjadi kebanjiran di sana,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).

Ia juga menyebutkan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan baru akan datang secara merata pada akhir November. Dengan kondisi itu, Joko menilai masa tanam tembakau dan bawang merah masih relatif aman.

“Untuk bawang merah juga tidak berpengaruh signifikan, apalagi kebutuhan dan serapannya masih tinggi di pasaran,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyiapkan sistem tanam berkelanjutan di sejumlah wilayah, sehingga produksi pertanian tetap stabil sepanjang tahun. “Setiap bulan selalu ada kegiatan tanam di berbagai wilayah. Tidak hanya di daerah sentra tertentu, tapi juga di kawasan pantai selatan yang sudah dilengkapi sistem penyiraman berbasis listrik,” katanya.

Terkait kebijakan pemerintah pusat yang menyoroti penggunaan pupuk bersubsidi dan pengawasan terhadap penyalahgunaan distribusi, DKPP Bantul mengaku sudah lebih dulu melakukan langkah antisipatif. Joko mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian untuk memantau rantai distribusi pupuk agar tidak terjadi pelanggaran.

“Sebelum Pak Menteri Pertanian mengeluarkan imbauan soal pengawasan distribusi pupuk, kami sudah berkoordinasi dengan kejaksaan dan kepolisian. Kami melakukan pengecekan ke sejumlah distributor dan pengecer,” ujarnya.

Hasilnya, hingga saat ini terdapat 48 pengecer dan 6 distributor pupuk di Bantul yang dinyatakan dalam kondisi baik dan sesuai aturan. “Alhamdulillah, semuanya berjalan baik dan tidak ada pelanggaran yang ditemukan,” kata Joko.

Dari data DKPP, wilayah dengan tingkat kebutuhan pupuk terbesar berada di Kapanewon Sewon, disusul Bambanglipuro, Pandak, dan Pajangan, yang memiliki lahan pertanian luas. Sementara daerah dengan tingkat penyerapan pupuk paling rendah adalah Dlingo, karena wilayah tersebut belum menerima curah hujan cukup.

“Secara keseluruhan, penyerapan pupuk sudah mencapai sekitar 67 persen dari total kebutuhan. Beberapa kapanewon lain bahkan sudah di atas 80 persen,” ucapnya.

Joko juga menyoroti potensi besar sektor pertanian di wilayah Serandaan, khususnya di Kalurahan Poncosari yang memiliki luas lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) mencapai lebih dari 500 hektare. “Di sana potensi utama adalah padi, dan tahun ini target tanam sebanyak 1.111 hektare sudah tercapai,” ujarnya.

Selain padi, komoditas jagung juga menunjukkan hasil positif di wilayah tersebut, baik di lahan LP2B maupun non-LP2B. Adapun Kalurahan Trimurti yang masih satu wilayah dengan Serandaan memiliki luas lahan sekitar 42 hektare dan turut berkontribusi dalam produksi pangan lokal.

Guna mendukung ketahanan pertanian, Joko menyebutkan sejumlah perbaikan infrastruktur irigasi juga sudah dilakukan. Salah satunya ialah perbaikan saluran irigasi sepanjang 3 kilometer oleh Balai Pengelolaan Wilayah Sungai (BPWS) yang sebelumnya mengalami kendala.

“Kemarin sudah kami perbaiki, dan sekarang saluran airnya sudah kembali lancar. Insyaallah di akhir tahun nanti hasil panen bisa lebih maksimal,” katanya.

Dengan kesiapan infrastruktur, pola tanam berkelanjutan, serta pengawasan distribusi pupuk yang ketat, Joko yakin sektor pertanian Bantul akan tetap stabil menghadapi pergantian musim.

“Kami berharap petani tetap semangat dan tidak khawatir dengan perubahan cuaca. Pemerintah siap mendampingi agar produksi tetap aman dan hasilnya optimal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |