Gubernur DIY Ajak Kabupaten/Kota Sinergi Kelola Sampah

7 hours ago 2

Gubernur DIY Ajak Kabupaten/Kota Sinergi Kelola Sampah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X,saat ditemui wartawan di Kepatihan, Jumat (17/10/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengajak seluruh kabupaten dan kota di DIY untuk bersinergi dalam menentukan arah kebijakan pengelolaan sampah. Sinergi ini juga mencakup pengembangan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Ajakan ini disampaikan Sultan saat meninjau tiga lokasi pengolahan sampah di DIY, Selasa (21/10/2025).

Tiga lokasi yang ditinjau meliputi TPS3R Nitikan 2 di Kota Yogyakarta, ITF Bawuran di Kabupaten Bantul, dan TPST Tamanmartani di Kabupaten Sleman. Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah koordinasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan pemerintah kabupaten/kota se-DIY untuk memastikan kesiapan daerah dalam mendukung proyek nasional ini.

Kunjungan lapangan ini dimaksudkan untuk meninjau sistem pengolahan yang telah berjalan sekaligus melihat potensi pengembangan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. “Kami berembuk bersama bupati dan wali kota untuk menyamakan visi. Sampah ini harus dilihat sebagai peluang investasi. Sekarang kami sedang mempertimbangkan apakah akan mengelola sendiri atau menyerahkan kepada pemerintah pusat untuk ditangani,” ujarnya.

Sultan menegaskan, meskipun program PSEL nantinya dibiayai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah tetap memiliki tanggung jawab besar dalam penyediaan sarana pendukung, seperti armada pengangkut sampah dan infrastruktur penunjang lainnya. Ia menjelaskan, agar proyek ini berjalan optimal, dibutuhkan pasokan minimal 1.000 ton sampah per hari.

“Meskipun nantinya dikelola pusat, Pemda DIY tetap bertanggung jawab menyiapkan fasilitas pendukung, termasuk truk pengangkut. Prinsipnya, kami ingin keputusan diambil dengan jelas agar tidak salah langkah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengingatkan pentingnya kesamaan langkah antarkabupaten/kota di DIY agar kebijakan pengelolaan sampah tidak berjalan secara terpisah. Ia menilai, sinergi lintas daerah menjadi kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan.

“Saya tidak ingin kabupaten dan kota berjalan sendiri-sendiri. Semua harus satu pikiran dan satu langkah. Saya siap membantu agar keputusan ini diambil bersama, karena tanggung jawab menyelesaikan masalah sampah ini milik kita bersama,” tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, menuturkan bahwa sebelum kunjungan lapangan, Gubernur DIY terlebih dahulu menggelar rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota se-DIY. Hasil rapat menunjukkan adanya komitmen dan dukungan penuh dari seluruh kepala daerah terhadap pengembangan proyek PSEL di DIY.

“Sri Sultan ingin mengetahui langsung pengolahan sampah yang selama ini sudah dijalankan kabupaten dan kota. Beliau juga memberikan arahan agar kinerja setiap TPS dapat ditingkatkan, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun kapasitas peralatan,” jelas Kusno.

Lokasi pembangunan PSEL akan memanfaatkan lahan eks-KPBU seluas 5,7 hektare di kawasan Piyungan, Sleman, yang merupakan aset milik Pemda DIY. Proyek ini diperkirakan membutuhkan waktu pembangunan sekitar 18 bulan dan ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan atau akhir tahun 2027.

“Selama masa pembangunan, seluruh TPS di kabupaten dan kota tetap beroperasi. Kami juga akan mengevaluasi TPS mana yang dapat dilanjutkan dan mana yang perlu penyesuaian, terutama yang sering terkendala masalah sosial seperti bau,” tambahnya.

Sri Sultan berharap, melalui sinergi dan koordinasi yang kuat antarkabupaten dan kota, proyek PSEL dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat DIY. Menurutnya, pengelolaan sampah tidak hanya berkaitan dengan kebersihan lingkungan, tetapi juga peluang pengembangan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

“Kalau DIY bersih, pariwisata akan berkembang dan ekonomi daerah ikut menggeliat. Melalui PSEL ini, kita ingin tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan energi ramah lingkungan dan nilai ekonomi baru bagi masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |