Gandeng Perusahaan Asal Brasil, Kementan Bakal Buka Peternakan Sapi 10 Ribu Hektare

1 month ago 8

8000 Hoki Online Situs web Slot Gacor Indonesia Terkini Sering Lancar Scatter Full Online

hoki kilat slot Login web Slots Gacor Thailand Terbaik Sering Jackpot Full Non Stop

1000 Hoki Online List Demo server Slot Maxwin Cambodia Terbaik Sering Win Full Banyak

5000hoki.com List Situs web Slots Maxwin Thailand Terkini Sering Lancar Win Setiap Hari

7000hoki.com Daftar server Slots Gacor Indonesia Terbaik Gampang Lancar Menang Full Non Stop

9000hoki Platform web Slot Maxwin Philippines Terbaru Sering Lancar Scatter Full Banyak

Login game Slot Gacor Singapore Terkini Gampang Jackpot Full Terus

Idagent138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online

Luckygaming138 Daftar Slot Maxwin Terbaik

Adugaming Daftar Akun Slot Game Terpercaya

kiss69 login Id Slot Gacor Online

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Moto128 Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Betplay138 Daftar Id Slot Game Terbaik

Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkat

Portbet88 Daftar Akun Slot Terbaik

Jfgaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Mg138 Daftar Id Slot Terbaik

Adagaming168 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya

Kingbet189 Daftar Slot Maxwin

Summer138 login Slot Maxwin Online

Evorabid77 Daftar Akun Slot Gacor

bancibet Daftar Id Slot Gacor Terbaik

adagaming168 login Slot Online

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian (Kementan) merencanakan membuka lahan peternakan sapi seluas 10.000 hektare di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pembukaan lahan ditujukan untuk proyek percontohan dengan memanfaatkan lahan dari kawasan transmigrasi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menyampaikan proyek percontohan tersebut akan difokuskan pada optimalisasi lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk meningkatkan produktivitas peternakan nasional secara berkelanjutan.

“Kami rencanakan proyek percontohan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan 10.000 hektare lahan HPL untuk pengembangan peternakan sapi,” kata Agung dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (19/5/2025).

BACA JUGA: Respons Sultan Soal Perusakan Makam di Bantul

Untuk memperkuat proyek ini, Kementan menggandeng mitra internasional seperti Asia Beef asal Brasil serta sejumlah konsorsium peternakan yang mendukung dari sisi teknologi modern dan skema pembiayaan terintegrasi.

Kementan juga akan menyiapkan sumber daya manusia dan dukungan teknis di lapangan agar implementasi program berjalan maksimal dan mampu menjadi model replikasi pengembangan peternakan di wilayah lain.

Pemerintah menyatukan langkah lintas kementerian untuk membangun ekosistem investasi peternakan nasional yang terintegrasi, dengan tujuan utama mewujudkan kemandirian pangan berbasis daging dan susu.

Salah satu terobosan strategis dilakukan melalui pemanfaatan lahan transmigrasi sebagai basis pengembangan kawasan industri peternakan.

Dalam pertemuan lintas sektor yang digelar di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Jakarta, Jumat (16/5), Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman menyampaikan komitmen untuk mengalokasikan sebagian dari lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) transmigrasi guna mendukung industri peternakan.

“Kami saat ini mengelola 3,1 juta hektare HPL transmigrasi, dan dari jumlah itu, sekitar 525.000 hektare siap kami alokasikan untuk mendukung ekosistem peternakan nasional,” ujar Iftitah.

Berbeda dengan pola lama, lahan tidak lagi dibagikan kepada individu, melainkan dikelola secara kolektif sebagai aset korporasi masyarakat. Melalui skema kerja sama usaha inklusif (KSUI), masyarakat akan memiliki saham atas lahan tersebut dan bekerja sama langsung dengan investor. Skema ini dinilai lebih adil dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyatakan pengembangan kawasan industri peternakan terintegrasi akan menghubungkan peternakan sapi potong dan perah dengan industri pengolahan hilir, termasuk susu dan daging olahan.

“Kami membangun ekosistem sapi pedaging dan sapi perah yang nantinya terhubung dengan industri hilir seperti pengolahan susu. Ini juga menjadi dukungan konkret terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah,” kata Todotua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |