Gandeng Perusahaan Asal Brasil, Kementan Bakal Buka Peternakan Sapi 10 Ribu Hektare

1 month ago 14

8000 Hoki Online Data Situs web Slots Maxwin Japan Terkini Mudah Lancar Win Full Online

hokikilat.com Top Agen web Slots Gacor Singapore Terkini Pasti Menang Full Setiap Hari

1000hoki List Platform website Slots Gacor Japan Terbaik Pasti Menang Full Terus

5000 Hoki Online Platform server Slot Gacor Myanmar Terkini Sering Win Full Online

7000hoki Platform website Slots Maxwin Malaysia Terbaru Pasti Lancar Menang Full Non Stop

9000hoki List Daftar situs Slot Gacor China Terbaru Sering Lancar Menang Non Stop

ID games Slot Gacor server Japan Terbaik Pasti Lancar Win Full Non Stop

Idagent138 login Slot Game

Luckygaming138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Adugaming login Slot Maxwin Terpercaya

kiss69 login Akun Slot Gacor Terpercaya

Agent188 Daftar Slot Gacor Terbaik

Moto128 login Slot Anti Rungkad

Betplay138 Daftar Slot Online

Letsbet77 Daftar Akun Slot Game Terpercaya

Portbet88 Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya

Jfgaming Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

MasterGaming138 Slot Anti Rungkad Terpercaya

Adagaming168 Id Slot

Kingbet189 login Akun Slot Gacor Online

Summer138 login Slot Game Terbaik

Evorabid77 login Akun Slot

bancibet Akun Slot Terpercaya

adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian (Kementan) merencanakan membuka lahan peternakan sapi seluas 10.000 hektare di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pembukaan lahan ditujukan untuk proyek percontohan dengan memanfaatkan lahan dari kawasan transmigrasi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menyampaikan proyek percontohan tersebut akan difokuskan pada optimalisasi lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk meningkatkan produktivitas peternakan nasional secara berkelanjutan.

“Kami rencanakan proyek percontohan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan 10.000 hektare lahan HPL untuk pengembangan peternakan sapi,” kata Agung dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (19/5/2025).

BACA JUGA: Respons Sultan Soal Perusakan Makam di Bantul

Untuk memperkuat proyek ini, Kementan menggandeng mitra internasional seperti Asia Beef asal Brasil serta sejumlah konsorsium peternakan yang mendukung dari sisi teknologi modern dan skema pembiayaan terintegrasi.

Kementan juga akan menyiapkan sumber daya manusia dan dukungan teknis di lapangan agar implementasi program berjalan maksimal dan mampu menjadi model replikasi pengembangan peternakan di wilayah lain.

Pemerintah menyatukan langkah lintas kementerian untuk membangun ekosistem investasi peternakan nasional yang terintegrasi, dengan tujuan utama mewujudkan kemandirian pangan berbasis daging dan susu.

Salah satu terobosan strategis dilakukan melalui pemanfaatan lahan transmigrasi sebagai basis pengembangan kawasan industri peternakan.

Dalam pertemuan lintas sektor yang digelar di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Jakarta, Jumat (16/5), Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman menyampaikan komitmen untuk mengalokasikan sebagian dari lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) transmigrasi guna mendukung industri peternakan.

“Kami saat ini mengelola 3,1 juta hektare HPL transmigrasi, dan dari jumlah itu, sekitar 525.000 hektare siap kami alokasikan untuk mendukung ekosistem peternakan nasional,” ujar Iftitah.

Berbeda dengan pola lama, lahan tidak lagi dibagikan kepada individu, melainkan dikelola secara kolektif sebagai aset korporasi masyarakat. Melalui skema kerja sama usaha inklusif (KSUI), masyarakat akan memiliki saham atas lahan tersebut dan bekerja sama langsung dengan investor. Skema ini dinilai lebih adil dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyatakan pengembangan kawasan industri peternakan terintegrasi akan menghubungkan peternakan sapi potong dan perah dengan industri pengolahan hilir, termasuk susu dan daging olahan.

“Kami membangun ekosistem sapi pedaging dan sapi perah yang nantinya terhubung dengan industri hilir seperti pengolahan susu. Ini juga menjadi dukungan konkret terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah,” kata Todotua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |