Format MotoGP Disorot, Brivio Minta Kualifikasi Dipisah

3 hours ago 1

Harianjogja.com, JOGJA—Manajer legendaris Davide Brivio menilai persaingan MotoGP saat ini sebenarnya sudah baik, namun masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dari sisi format akhir pekan balapan.

“Dari sisi olahraga, saya rasa persaingan di MotoGP sudah bagus. Tentu saja, selalu bisa ditingkatkan, mungkin saya akan memperbaiki formatnya,” kata Brivio, dikutip dari Crash, Rabu (24/12/2025).

Menurutnya, salah satu aspek terpenting yang perlu dikaji ulang adalah format kualifikasi. Saat ini MotoGP menggunakan satu sesi kualifikasi untuk menentukan posisi start Sprint Race dan balapan utama Grand Prix sekaligus.

“Secara pribadi, saya akan memisahkan kualifikasi. Mungkin memang sulit dimasukkan ke jadwal, tapi saya akan melakukannya, karena Anda tidak bisa mempertaruhkan seluruh akhir pekan hanya pada Jumat sore,” jelasnya.

Saat ini, sistem yang berlaku di MotoGP menempatkan tekanan besar pada pebalap sejak hari Jumat. Hasil akhir kualifikasi inilah yang kemudian dipakai untuk Sprint dan balapan utama sekaligus. Dengan format tersebut, satu kesalahan kecil dapat berdampak dua kali lipat.

Jika seorang pebalap gagal mencatat waktu terbaik karena jatuh, terganggu bendera kuning, atau situasi tak terduga lainnya, maka ia tidak hanya start buruk di Sprint, tetapi juga di balapan utama keesokan harinya. Hal inilah yang dinilai merugikan oleh Brivio.

Tekanan besar akibat format kualifikasi ini juga sebelumnya dikeluhkan sejumlah pebalap, termasuk pebalap HRC Honda Castrol Luca Marini.

Pebalap Honda itu menilai hal-hal tak terduga seperti bendera kuning seharusnya tidak langsung “menghancurkan” seluruh akhir pekan.

“Kalau Anda sial karena crash atau bendera kuning, rasanya rugi sekali kalau seluruh akhir pekan jadi rusak,” ujar Marini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |