Dirjen SPSK Masyita Crystallin saat menyampaikan paparan Forum Deepening Sektor Keuangan, Kamis (4/12/2025). - Istimewa.
Harianjogja.com, JOGJA—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi contoh konkret dalam hal penguatan sektor keuangan. Pasalnya DIY mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dengan didukung sektor UMKM hingga kreatif dan pendidikan.
Dirjen SPSK Masyita Crystallin mengatakan dari perspektif nasional, penguatan sektor keuangan di daerah penting dilakukan. Menurutnya DIY menjadi daerah sebagai contoh konkret realisasi penguatan tersebut. Pasalnya, perekonomian DIY tumbuh di atas rata-rata nasional didukung oleh sektor manufaktur, konstruksi, pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif serta basis UMKM yang besar.
Hal ini menunjukkan ekonomi rakyat yang dinamis. Ia menambahkan agar potensi tersebut bisa terus berkembang, sehingga diperlukan akses yang lebih luas terhadap produk dan layanan keuanga, mulai dari tabungan, pembiayaan, asuransi, hingga program pensiun.
"DIY memiliki ekosistem ekonomi yang kaya, mulai dari UMKM, sektor kreatif hingga pendidikan. Tantangan sekaligus peluang ke depan adalah memastikan potensi ini terhubung dengan sektor keuangan sehingga pelaku usaha dan pekerja di DIY dapat semakin berkembang," katanya dalam Forum Deepening Sektor Keuangan, Kamis (4/12/2025). Forum digelar DJPb itu turut dihadiri perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pelaku usaha hingga para akademisi.
Ia menambahkan instrumen keuangan negara seperti Sukuk Negara (SBSN) berkontribusi dalam pembiayaan sejumlah proyek strategis di DIY, mulai dari infrastruktur transportasi dan pengelolaan lingkungan. Ke depan, instrumen seperti obligasi daerah bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi pemerintah daerah yang memiliki kapasitas fiskal dan tata kelola yang baik.
"SBSN dan obligasi daerah memberikan opsi pembiayaan yang transparan dan akuntabel untuk proyek prioritas. Bagi daerah, ini adalah cara untuk mempercepat pembangunan sekaligus memperkuat kemandirian fiskal," katanya.
Masyita Crystallin menyatakan Indonesia memiliki kesempatan untuk tampil sebagai emerging stabilizer di kawasan dengan memperkuat fondasi fiskal dan sektor keuangan agar semakin kredibel, terkoordinasi, dan responsif. "Sektor keuangan di Indonesia, termasuk di daerah masih didominasi perbankan, sedangkan pasar modal dan industri keuangan nonbank seperti asuransi dan dana pensiun masih memiliki ruang yang luas untuk bertumbuh," ucapnya.
Kepala Kanwil DJPb DIY Agung Yulianta menambahkan sejumlah kinerja fiskal di DIY manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Terdiri atas Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Sekolah Rakyat, dan lainnya. Melalui forum tersebut, harapannya bisa memotivasi untuk memajukan sektor keuangan di DIY dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini bisa memberikan gambaran bagi kita bagaimana peran sektor keuangan nanti terhadap ekonomi di DIY yang ujungnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































