Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa

3 hours ago 1

Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa Foto ilustrasi pertumbuhan ekonomi. / Freepik

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekonomi DIY triwulan III 2025 tumbuh 5,40% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Angka ini melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi DIY triwulan II 2025 sebesar 5,49% yoy.

Secara (quarter-to-quarter/qtq) pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 tumbuh 0,23% dan secara (cumulative-to- cumulative/ctc) pertumbuhan ekonomi DIY 5,34% Januari - September 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Plt Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pertumbuhan ekonomi ini diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada triwulan III sebesar Rp51,97 triliun, Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Rp32,71 triliun.

"Bila dibandingkan tahun sebelumnya triwulan III 2024 di mana ADHK hanya Rp31,03 triliun berarti pertumbuhan yoy DIY triwulan III mencapai 5,40%," ucapnya, Rabu (5/11/2025).

Dia mengatakan ekonomi DIY tetap terjaga dan tumbuh positif di mana secara qtq triwulan III 2025 dibandingkan triwulan II 2025 tumbuh sebesar 0,23%, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya 0,31% triwulan III 2024.

Menurutnya ekonomi DIY triwulan III 2025 secara tahunan berdasarkan lapangan usaha, hampir semuanya tumbuh positif kecuali pengadaan air dan jasa keuangan.

Ia menjelaskan untuk sektor utama di antaranya industri pengolahan dengan andil 11,69%, konstruksi 10,31%, pertanian 10,18%, akomodasi dan makan minum 10,12%, dan infokom 9,54%. Herum mengatakan kelima sektor utama ini mampu memberikan kontribusi lebih dari separuh perekonomian DIY sebesar 51,85%.

Lebih lanjut dia mengatakan lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah pertambangan 8,88%, diikuti konstruksi 8,77%, dan ketiga jasa lainnya tubuh 7,87%.

"Kalau kita lihat kinerja sektor utama di DIY pada triwulan III 2025, industri pengolahan tumbuh 5,07% secara yoy, melambat dari triwulan II 2025 tapi lebih tinggi dari triwulan III 2024," jelasnya.

Menurutnya struktur perekonomian DIY pada triwulan III 2025 masih didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang berkontribusi 60,92% terhadap total PDRB. Diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik sebagai kontributor terbesar kedua dengan porsi 37,65%.

"Dari sisi lapangan usaha tiga besar penopang ekonomi DIY adalah industri pengolahan, konstruksi, dan pertanian."

Lebih lanjut dia mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi secara regional Pulau Jawa sebesar 5,40% yoy. Disusul Jawa Tengah 5,37%, Banten 5,29%, Jawa Timur 5,22%, Jawa Barat 5,20%, dan DKI Jakarta 4,96% menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang tumbuh di bawah 5%.

"Kontribusi DIY paling kecil dengan share di Pulau Jawa 1,54% dan nasional 0,87%," jelasnya.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III 2025 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp6.060 triliun, kemudian Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Rp3.444,8 triliun.

Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 bila dibandingkan triwulan III 2024 atau secara yoy tumbuh 5,04%, bila dibandingkan triwulan II 2025 atau qtq tumbuh 1,43%."Secara ctc ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% sepanjang periode Januari - September 2025," tuturnya. (**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |