Dua Padukuhan di Kulonprogo Masih Butuh Dropping Air Bersih

4 hours ago 2

Dua Padukuhan di Kulonprogo Masih Butuh Dropping Air Bersih BPBD Distribusi air bersih kepada warga terdampak kekeringan. - Antara - HO/Dokumen Istimewa

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mencatat adanya penurunan permintaan dropping air bersih pada musim kemarau tahun ini. Penyebabnya adalah kondisi musim kemarau basah yang masih disertai hujan.

Kendati demikian, dua padukuhan masih menjadi fokus penanganan kekeringan karena membutuhkan pasokan air bersih.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa, memastikan bahwa meski hujan sudah mulai turun, pihaknya tetap menyiapkan pendistribusian air bersih. Masyarakat yang membutuhkan dropping air bersih dapat menghubungi BPBD Kulonprogo.

"Dua titik itu Padukuhan Sumbersari, Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, dan Padukuhan Junut, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh," katanya kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).

Budi mengaku kedua padukuhan tersebut masih dipantau. Menurutnya, kekeringan masih terjadi di dua padukuhan tersebut meski sudah turun hujan karena air yang tersimpan di tanah belum memadai. Otomatis, air sumur warga belum dapat teraliri dengan lancar.

"Koordinasi dengan pemangku wilayah setempat ketika membutuhkan air langsung dapat diterjunkan. Dua titik ini yang rutin meminta dropping air terakhir kami salurkan Minggu (19/10/2025) lalu," ungkapnya.

"Selama kekeringan kali ini sudah 16 tangki air yang disalurkan, dan itu milik BPBD saja," lanjut Budi.

Dia menyampaikan, 16 tangki itu disalurkan sejak September 2025 lalu, baik ke sekolah hingga tempat ibadah. Budi mengaku jumlah tersebut paling sedikit dibandingkan dengan musim kemarau sebelumnya. Menurutnya, pada tahun lalu kekeringan berdampak pada sekitar seribu jiwa.

"Kalau sekarang yang terdampak kekeringan tidak sampai 500 jiwa," tuturnya.

Dia menuturkan, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau basah ini menyebabkan turunnya permintaan dropping air dibandingkan tahun lalu. Namun, Budi mengatakan BPBD Kulonprogo tetap menyiapkan tangki air untuk mengantisipasi permintaan dropping dari warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |