Disperinkop UKM Kota Jogja dan STSRD Latih UMKM Foto Produk

6 hours ago 2

Disperinkop UKM Kota Jogja dan STSRD Latih UMKM Foto Produk Sejumlah pelaku UMKM berfoto bersama dalam acara pelatihan fotografi produk bagi pelaku UMKM yang digelar Disperinkop UKM Kota Jogja, di Kampus STSRD, Kamis (27/11/2025). - Harian Jogja - Stefani Yulindriani

JOGJA—Dalam upaya mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain (STSRD) menggelar pelatihan fotografi produk yang diikuti sebanyak 40 pelaku UMKM.

Kepala Bidang UMK Dinas Perinkop UKM Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini, SP, MMA, menilai pentingnya visual produk dalam era digitalisasi saat ini. Menurutnya, foto produk bukan sekadar dokumentasi, melainkan ujung tombak promosi di berbagai marketplace, e-katalog, hingga media sosial.

"Foto produk ini menjadi media promosi agar UKM Kota Jogja bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas. Apalagi sekarang eranya digital, foto harus betul-betul menarik konsumen. Konsumen itu melihat visual dulu, kalau kulinernya terlihat enak dan bagus, mereka akan tertarik membeli atau mereferensikan ke orang lain meskipun belum tahu rasanya," katanya saat membuka Pelatihan Fotografi Produk bagi Pelaku UMKM di Kampus STSRD, Mergsangsan, Kota Jogja, Kamis (27/11/2025).

Dia menambahkan, selama ini masih banyak pelaku UMKM yang belum memaksimal dalam mengambil foto produknya. Padahal, dengan perangkat sederhana seperti ponsel, jika dimaksimalkan dengan teknik yang tepat, hasilnya bisa mendongkrak penjualan. "Pelaku UMKM harus berlari cepat, harus mengubah pola pikir dan mengikuti perkembangan teknologi. Harapannya pelaku UMKM tidak hanya jago [menjual] di offlline, tapi juga siap bersaing di pasar online dan kancah global," katanya.

Dosen Fotografi STSRD, Nofria Doni Fitri, menjelaskan kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan sentuhan artistik dan teknis pada produk UMKM. Dia menilai selama ini banyak foto produk UMKM yang diambil seadanya menggunakan kamera ponsel tanpa memperhatikan pencahayaan atau komposisi. "Kami ingin tampilan foto produk mereka lebih bagus, jelas, komunikatif, dan artistik. Mahasiswa kami arahkan untuk menyelesaikan persoalan di UMKM, sehingga teori yang diajarkan di kampus bisa bermanfaat langsung bagi dunia industri," katanya.

Nofria menyebutkan materi pelatihan mencakup teknik pencahayaan (lighting), penataan objek utama, hingga penggunaan properti pendukung agar foto terlihat profesional meski menggunakan alat sederhana.

Salah satu pelaku UMKM yang selama ini memproduksi bakpia, Sujianto, mengaku mendapatkan wawasan baru dalam pelatihan yang digelar. "Selama ini saya memfoto produk dengan ponsel, cari referensi dari Google. Ternyata ada tekniknya, seperti pencahayaan dan properti. Ini sangat bermanfaat agar produk saya bisa dikenal masyarakat lebih luas," katanya. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |