Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan DIY menyebut penataan parkir liar di sepanjang sumbu filosofi membutuhkan waktu. Hal ini menanggapi keluhan pengelola area parkir Malioboro eks Abu Bakar Ali (ABA) atas keberadaan parkir liar di jalan Mangkubumi atau yang sekarang disebut Margo Utomo.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengakui banyak parkir liar di sekitar Malioboro termasuk di sumbu filosofi. “Banyak yang liar sebenarnya, kalau kita lihat banyak yang tidak berizin, sulit juga mengendalikan itu,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Penataan parkir di sekitar Malioboro menurutnya menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan Kota Jogja. “Tapi untuk melakukan penertiban tidak mudah. Perlu tahapan-tahapan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Yang terpenting juga kesadaran masyarakat, apa yang harus dilakukan,” katanya.
Terkait penataan di sepanjang sumbu filosofi, menurutnya Pemda DIY melakukannya secara bertahap. “Penertibannya bertahap. Sekarang kan di kawasan Malioboro terlebih dahulu, kemudian nanti menyisir ke kawasan utara juga, lalu ke selatan,” ungkapnya.
Terhadap juru parkir dan PKL eks ABA menurutnya Pemda DIY juga sudah memberikan dukungan dengan fasilitas lahan gratis. Untuk dukungan lebih lanjut akan dilakukan Pemkot Jogja. “Kita memang harus sama-sama berupaya,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, juru parkir dan PKL eks ABA yang kini menempati Menara Kopi Kotabaru mengeluhkan tidak ada penghasilan selama lima bulan sejak mereka direlokasi. Banyak pedagang yang akhirnya tidak berjualan karena tidak ada kendaraan masuk sama sekali.
Wakil Ketua Paguyuban Keluarga Besar ABA, Agil Suhariyanto, menyebut kondisi ini salah satunya disebabkan adanya parkir liar di jalan Margo Utomo yang aksesnya lebih dekat dengan Malioboro. Padahal semestinya lokasi tersebut tidak boleh menjadi tempat parkir karena di sumbu filosofi.
“Yang membuat kami heran, kawasan Jalan Mangkubumi itu katanya masuk dalam wilayah Sumbu Filosofi, yang seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan besar. Tapi nyatanya, kendaraan besar tetap bisa masuk ke sana,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News