Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo menemukan 19 kasus HIV-AIDS di wilayahnya selama 2025. Adapun jumlah kasus paling banyak HIV-AIDS yang ditemukan paling banyak adalah warga luar yang terdeteksi di fasilitas kesehatan (faskes) Kulonprogo dengan jumlah mencapai 6 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Arif Mustofa mengatakan, hubungan sesama pria menjadi yang paling berisiko terkena HIV-AIDS. Presentase HIV-AIDS karena hubungan seks sesama laki-laki mencapai 10-15 persen.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Targetkan Stunting Turun di BAwah 10 Persen
"Sedikit memang, tetapi fenomenanya semakin banyak dan risikonya makin tinggi karena hubungan melalui anus," katanya, Minggu (15/6/2025).
Selain itu, faktor penyebab HIV-AIDS di Kulonprogo juga dipengaruhi waria, penyakit TB, infeksi menular seksual (IMS), penularan dari ibu ke anak, dan pekerja seks.
Menurutnya ada delapan kapanewon tempat terdeteksinya HIV-AIDS, yakni Galur, Panjatan, Lendah, Pengasih, Samigaluh, Temon, Sentolo dengan satu hingga dua kasus. Sedangkan untuk Kapanewon Wates yang tertinggi mencapai empat kasus.
Angka ini diharapkan Arif tidak terus bertambah karena kalau berkaca di 2024 lalu temuan HIV-AIDS di Kulonprogo mencapai 49 kasus.
"Penularan terbanyak HIV-AIDS masih karena heteroseksual," sambungnya. Arif menegaskan, instansinya sudah berupaya dengan berbagai cara untuk menekan angka temuan kasus HIV-AIDS di Kulonprogo. Di antaranya melakukan pencegahan primer dari penularan baru yang belum terinfeksi. Dinkes Kulonprogo mendistribusikan kondom gratis melalui komisi penanggulangan AIDS.
"Di masyarakat maupun sekolah dan ada tes HIV dan terapi ARV bagi ibu hamil untuk mencegah penularan ke bayi," tuturnya.
Tidak hanya itu, Dinkes Kulonprogo juga melakukan deteksi dini melalui tes HIV sukarela di fasilitas kesehatan. Ketika sudah terkena virusnya, diberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien HIV serta diberikan pendampingan. Arif mengimbau, agar masyarakat dapat secara aktif melakukan pencegahan dan antisipasi secara mandiri sehingga terhindar dari HIV-AIDS.
"Antisipasi mandiri dengan tidak berhubungan seks multi partner, pakai kondom ketika berhubungan badan dengan yang positif, dan tidak pakai jarum suntik narkoba," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News