Cukai Rokok Batal Naik 2026,Petani Tembakau Temanggung Sambut Baik

3 hours ago 3

Cukai Rokok Batal Naik 2026,Petani Tembakau Temanggung Sambut Baik Bupati Temanggung Agus Setyawan. - Antara

Harianjogja.com, TEMANGGUNG - Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan keputusan pemerintah tidak menaikkan cukai produksi hasil tembakau tahun 2026 disambut baik oleh para petani.

Ia di Temanggung, Selasa, menuturkan keberhasilan industri hasil tembakau akan langsung berdampak pada meningkatnya permintaan tembakau dari Temanggung.

Agus Setyawan menyampaikan, telah melayangkan surat resmi kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia terkait kebijakan cukai hasil tembakau tahun 2026.

Surat tersebut berisi masukan dan aspirasi dari daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung, supaya kebijakan cukai tidak menekan petani maupun keberlangsungan industri hasil tembakau.

"Suratnya sudah saya kirim langsung ke Kementerian Keuangan. Intinya, kami memberi masukan terkait kebijakan cukai tembakau yang rencananya tidak naik di 2026," katanya.

Ia menuturkan, semakin laris hasil produksi tembakau, semakin banyak kebutuhan bahan bakunya. Kuncinya ada di pasokan petani.

"Jadi, sikap pemerintah pusat ini sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi tembakau di Temanggung,” katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji menyampaikan, pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026, menggugah harapan kalangan petani tembakau yang mengaku saat ini tengah mengalami keterpurukan.

Ia menyampaikan, saat ini para petani tengah memasuki periode masa panen tembakau, sehingga pernyataan Menteri Purbaya tersebut sejauh ini belum dirasakan dampaknya oleh kalangan petani.

Namun demikian, pihaknya berharap penuh agar dampak positif dari kebijakan penghentian kenaikan tarif cukai rokok tersebut, dapat benar-benar dirasakan pada musim panen tahun depan.

Ia menjelaskan, hampir selama kurun waktu 10 tahun terakhir, kondisi para petani tembakau sedang tidak baik-baik saja, bahkan bisa dibilang tengah "berkabung".

Hal tersebut akibat dihantam gelombang ambruknya perekonomian yang disebabkan oleh melemah penyerapan bahan baku tembakau oleh pihak industri yang tertekan oleh regulasi, dimana salah satu instrumennya adalah adanya kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau.

Disebutkan juga bahwa ketika tahun depan tarif cukai tidak mengalami kenaikan, maka pihaknya sangat berharap pabrik nasional dapat kembali menata pola pembelian serta penyerapan bahan baku tembakau yang terdapat di berbagai wilayah kota/kabupaten maupun provinsi yang tidak lain merupakan daerah sentra tembakau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |